STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia berhasil bangkit pada penutupan perdagangan Senin (28/4/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (29/4/2025) WIB. Aksi borong dari para pemburu harga murah membuat harga emas berbalik naik.
Mengutip CNBC International, harga spot emas tercatat naik 0,6% menjadi US$3.338,28 per ounce. Sebelumnya, emas sempat anjlok hingga 1,8% di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS menguat 1,6% ke level US$3.349,60.
Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities, mengatakan pasar mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan jual. “Kami mulai melihat tanda-tanda pertama dari kelelahan penjualan,” ujarnya. Ghali menambahkan, risiko penurunan harga emas saat ini sangat terbatas.
Menurutnya, para investor Barat, khususnya trader discretionary dan dana makro, belum banyak mengambil posisi dalam reli emas belakangan ini. “Akibatnya, aktivitas jual terbatas dan harga emas perlahan naik untuk mencerminkan hal itu,” jelas Ghali.
Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 per ounce pekan lalu, didorong oleh tingginya ketidakpastian politik dan keuangan global.
Dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ada kemajuan dalam pembicaraan dagang dengan China. Namun, pemerintah China membantah adanya negosiasi yang sedang berlangsung. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga tidak memberikan dukungan terhadap klaim Trump tersebut.
Fawad Razaqzada, analis pasar dari City Index dan FOREX.com, mengatakan bahwa peluang harga emas mencetak rekor baru masih terbuka. “Sampai kita melihat pola yang jelas dari harga tertinggi dan terendah yang makin rendah serta adanya perjanjian dagang yang nyata, bukan hanya janji politik dari pemerintahan Trump, maka prospek emas untuk mencetak rekor baru tidak bisa diabaikan,” katanya.
Di tengah ketidakpastian ini, risiko resesi global juga semakin mencuat. Mayoritas ekonom dalam survei Reuters memprediksi ekonomi dunia bisa tergelincir ke jurang resesi tahun ini.
Investor juga menanti rilis data ekonomi penting dari AS pekan ini. Di antaranya laporan lowongan kerja pada Selasa, data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Rabu, dan laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls pada Jumat. Data-data ini akan digunakan untuk mengukur dampak tarif terbaru terhadap perekonomian AS.
Di pasar logam lainnya, harga perak turun tipis 0,1% menjadi US$33,05 per ounce. Harga platinum naik 1,2% menjadi US$983,0, sedangkan palladium melemah 0,3% ke posisi US$946,01.