STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada akhir perdagangan Selasa (26/8/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (27/8/2025) WIB. Lonjakan ini terjadi setelah investor beralih ke aset aman usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat salah satu gubernur bank sentral AS (The Fed).
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 0,5% menjadi US$3.382,19 per ounce pada pukul 01.50 siang waktu New York. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 11 Agustus. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga ditutup naik 0,5% ke posisi US$3.433 per ounce.
“Semalam ada kabar Trump memecat salah satu gubernur The Fed yang dituduh melakukan penipuan kredit perumahan. Itu memberi sedikit energi pada emas karena saat ini The Fed yang paling berpengaruh terhadap pergerakan harga emas,” kata analis pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.
Trump mengumumkan pemecatan Gubernur The Fed, Lisa Cook, terkait dugaan penyalahgunaan kredit hipotek. Langkah ini dianggap tidak biasa dan bisa menguji batas kewenangan presiden terhadap bank sentral yang seharusnya independen.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan. Ia menyebut risiko terhadap pasar tenaga kerja semakin meningkat.
Menurut data CME FedWatch, pasar kini memperkirakan lebih dari 87% kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada September.
“Kalau Powell memberi sinyal lebih dovish dalam rapat berikutnya dan ada peluang pemangkasan lanjutan tahun ini, emas seharusnya bisa terus naik,” tambah Haberkorn.
Dari sisi data ekonomi, pesanan barang tahan lama di AS pada Juli turun 2,8%. Angka ini lebih baik dari perkiraan penurunan 4% dan lebih ringan dibanding penurunan 9,4% pada Juni. Investor kini menanti rilis data PDB AS pada Kamis dan data inflasi PCE pada Jumat.
Emas kian menarik di tengah suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, posisinya sebagai aset aman semakin kuat saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Harga perak di pasar spot juga ikut menguat tipis 0,1% menjadi US$38,52 per ounce.