STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak 1% pada penutupan perdagangan Selasa (11/3/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (12/3/2025) WIB, Pelemahan dolar AS dan kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat perang tarif mendorong minat investor pada aset safe haven ini.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 1% menjadi US$2.917,79 per ounce pada pukul 13:16 ET (17:16 GMT). Kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 0,7% di US$2.920,90.
Indeks dolar AS menyentuh level terendah sejak pertengahan Oktober. Dolar yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam mata uang AS menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
“Emas kemungkinan tetap mendapat dukungan di tengah ketidakpastian pasar yang terus berlanjut, meningkatkan permintaan untuk aset safe haven. Namun, jika ada perkembangan positif dalam negosiasi Rusia-Ukraina, premi risiko bisa berkurang,” kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA.
Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama menyebabkan volatilitas tinggi di pasar global. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi.
Emas dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung menguat saat suku bunga rendah karena sifatnya yang tidak memberikan imbal hasil.
Fokus pasar saat ini tertuju pada data inflasi AS. Indeks Harga Konsumen (CPI) akan dirilis pada Rabu, disusul Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis. Menurut survei Reuters, CPI Februari diperkirakan naik 0,3%.
Para trader saat ini memperkirakan The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada Juni.
“Harga emas sudah berada di level yang sangat tinggi akibat lonjakan tajam sejak awal tahun, yang membatasi potensi kenaikan lebih lanjut,” tulis Commerzbank dalam catatannya.