Rabu, Oktober 8, 2025
29.9 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Terus Merosot, Dipengaruhi Ekonomi AS-Asia dan Rencana OPEC Tambah Produksi

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu (1/10/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (2/10/2025) WIB. Harga komoditas ini mencatat penurunan tiga hari beruntun. Kekhawatiran atas ekonomi Amerika Serikat dan Asia serta rencana kenaikan produksi OPEC+ membuat pasar makin tertekan.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent ditutup melemah 68 sen atau 1,03% ke level US$65,35 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 59 sen atau 0,95% menjadi US$61,78 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Penurunan ini terjadi di tengah perkiraan OPEC+ akan menaikkan produksi hingga 500.000 barel per hari pada November. Kenaikan itu tiga kali lipat dari tambahan produksi Oktober, seiring langkah Arab Saudi merebut kembali pangsa pasar.

Namun, OPEC melalui akun resminya di X menyebut laporan media mengenai rencana kenaikan produksi 500.000 barel per hari menyesatkan.

Analis Rystad, Janiv Shah, mengatakan pasar memperkirakan tambahan pasokan tetap berlanjut meski permintaan dari AS dan Asia mulai melemah.

Harga minyak juga ditekan data inventori AS. Administrasi Informasi Energi (EIA) mencatat stok minyak mentah naik 1,8 juta barel pada pekan yang berakhir 26 September. Angka ini jauh di atas perkiraan analis yang hanya 1 juta barel.

Padahal sehari sebelumnya, American Petroleum Institute melaporkan penurunan stok 3,7 juta barel.

“Stok minyak naik setelah ekspor turun. Angka ini bisa menjadi sinyal lemahnya permintaan. Kita sudah melihat aksi jual besar akibat shutdown pemerintah dan kekhawatiran dampaknya terhadap ekonomi,” kata Phil Flynn, Senior Analyst Price Futures Group.

Shutdown pemerintahan AS resmi dimulai pada Rabu setelah kebuntuan politik membuat anggaran gagal disepakati. Kondisi ini juga menunda rilis data ketenagakerjaan September yang biasanya jadi acuan pasar.

Di Asia, data manufaktur memperlihatkan kontraksi di sebagian besar ekonomi besar sepanjang September, memperkuat kekhawatiran turunnya permintaan bahan bakar.

Gangguan pasokan dari Rusia ikut menyita perhatian. Serangan Ukraina membuat distribusi minyak terganggu. Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, menegaskan pasokan domestik secara umum terkendali, meski beberapa wilayah masih mengalami kekurangan.

Sementara itu, kebakaran di kilang minyak utama di wilayah Yaroslavl berhasil dipadamkan. Kementerian setempat menegaskan insiden itu tidak terkait dengan serangan drone Ukraina.

Artikel Terkait

Emas Sentuh Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah: US$4.000 per Ons

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali jadi sorotan. Pada...

Harga Minyak Dunia Bergerak Tipis, Pasar Waspadai Lonjakan Pasokan dan Produksi AS

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia bergerak tipis pada...

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas $3.900 per Ons, Pasar Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru