STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia bergerak naik tipis pada penutupan perdagangan Rabu(12/3/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (13/3/2025) WIB. Kenaikan ini didukung pelemahan dolar AS. Namun, kekhawatiran perlambatan ekonomi AS dan dampak tarif impor menahan kenaikan lebih lanjut.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik 27 sen atau 0,39% menjadi US$69,83 per barel pada pukul 01.10 GMT, di London ICE Futures Exchange.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 29 sen atau 0,44% mencapai US$66,54 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Analis menilai harga minyak masih bertahan di zona positif meskipun prospek ekonomi global melemah. “Itu tanda bahwa permintaan jangka pendek untuk minyak mentah masih kuat,” kata Daniel Hynes, Senior Commodity Strategist ANZ.
Pelemahan dolar menjadi salah satu faktor yang mendorong harga minyak. Indeks dolar turun 0,5% pada Selasa dan mencapai level terendah 2025. Kondisi ini membuat minyak lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.
Di sisi lain, pasar saham AS kembali mengalami tekanan. Investor masih khawatir dengan tarif impor yang lebih tinggi dan penurunan sentimen konsumen, yang bisa berdampak pada permintaan minyak global.
Kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump terus mengguncang pasar global. Ia sempat memberlakukan dan kemudian menunda tarif pada Kanada dan Meksiko, sementara tarif untuk China terus dinaikkan, yang memicu langkah balasan.
Trump juga mengisyaratkan kemungkinan adanya “periode transisi” dalam perekonomian AS. Namun, ia tidak menutup kemungkinan terjadinya resesi.
Dari sisi suplai, produksi minyak mentah AS diprediksi akan mencetak rekor lebih besar tahun ini dibanding perkiraan sebelumnya. Badan Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan produksi akan mencapai rata-rata 13,61 juta barel per hari pada 2025.
Investor kini menanti rilis data inflasi AS yang dijadwalkan Rabu untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga. Mereka juga mencermati rencana OPEC+ yang berencana meningkatkan produksi mulai April.
Di AS, stok minyak mentah dilaporkan naik 4,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute (API). Data resmi dari pemerintah AS akan dirilis pada Rabu dan menjadi acuan pergerakan harga berikutnya.