Sabtu, November 1, 2025
28.9 C
Jakarta

Kabar Gembira! BRI Mau Tebar Dividen Interim Januari Tahun 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memastikan akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2025. Pembayaran dijadwalkan pada bulan Januari 2026.

Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu Retno, menjelaskan kebiasaan perusahaan dalam pembagian dividen interim. “Kemudian untuk dividend interim, juga pasti hafal, setiap tahun memang BRI juga membagikan dividend interim,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Viviana menambahkan dividen interim biasanya dibayarkan pada awal tahun, sementara dividen final akan dibagikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. “Biasanya dividend interim itu kita bagikan setiap bulan Januari, kemudian nanti final dividendnya setelah kita melakukan RUPS tahunan. Hal itu mungkin juga akan kita lakukan di tahun 2026. Jadi akan ada dividend interim di bulan Januari dan juga nanti dividend finalnya setelah kita melakukan RUPS tahunan,” jelasnya.

Pada tahun sebelumnya, BRI membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp20,46 triliun atau Rp135 per saham. Pengumuman dilakukan pada 16 Desember 2024, dengan pembayaran dijadwalkan 15 Januari 2025.

Dividen interim tersebut berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga 30 September 2024. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen BBRI untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham secara rutin.

Kinerja BRI Kuarta III 2025

Pada kuartal III 2025, BRI membukukan laba bersih Rp41,23 triliun. Pendapatan bunga perseroan naik 2,95% dari Rp107,8 triliun menjadi Rp110,99 triliun. Pendapatan bunga bersih dan premi bersih juga meningkat 1,94% menjadi Rp111,98 triliun dari sebelumnya Rp109,85 triliun.

Penyaluran kredit BRI juga menunjukkan pertumbuhan kuat. Total kredit hingga akhir September 2025 mencapai Rp1.438,11 triliun, naik 6,16% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1.354,64 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp1.150,73 triliun disalurkan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kualitas aset BRI tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (Gross NPL) 3,08% dan rasio pencadangan (NPL Coverage Ratio) sebesar 183,09%.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 8,29% menjadi Rp1.478,78 triliun dari Rp1.365,45 triliun. Komposisi dana murah atau CASA masih kuat di level 67,65%. Total aset perseroan juga naik 6,55% menjadi Rp2.123,45 triliun dari Rp1.992,98 triliun per akhir September 2025.

Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 86,52%, menunjukkan kemampuan penyaluran kredit tetap seimbang dengan penghimpunan dana. Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level 25,42%, menandakan struktur permodalan yang sangat kuat.

Efisiensi operasional BRI juga terus membaik. Rasio Cost to Income Ratio (CIR) tercatat 38,68%, memperlihatkan peningkatan efisiensi.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Astra Mau Buyback Saham Mulai Senin 3 November 2025, Siapkan Dana Hingga Rp2 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra International Tbk (ASII) kembali...

Jelang Akhir Pekan, IHSG Turun 0,25% ke 8.163,875 Dibebani Saham-Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.202,522, Indeks Harga...

DMS Propertindo (KOTA) Teken Perjanjian Pinjaman Rp325 Miliar, Buat Apa

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT  DMS Propertindo Tbk (KOTA) dan PT Cahaya...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru