STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat penjualan sebesar Rp4,6 triliun pada kuartal I 2025, meningkat 24,6% dari Rp3,7 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan penjualan ini terutama disebabkan oleh pergeseran waktu periode Lebaran. Same-Store Sales Growth (SSSG) Perseroan selama musim Lebaran tercatat sebesar -4,3%.
Margin kotor LPPF meningkat menjadi 35,4%, pada kuartal I 2025, naik dari 34,9% pada kuartal I 2024, karena didukung oleh berbagai macam produk yang lebih baru. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) naik 66,1% menjadi Rp 863 miliar. Hal ini didorong pergeseran Lebaran, sementara biaya operasional tetap stabil. Laba bersih LPPF tumbuh 97,3% jadi Rp643 miliar, dari Rp326 miliar di kuartal I 2024 didukung lebih rendahnya biaya pembiayaan.
“Kinerja kuartal pertama kami mencerminkan tantangan pasar saat ini, terutama dampak dari lesunya belanja konsumen selama musim Lebaran. Meskipun menghadapi tantangan ini, kami tetap fokus untuk memperkuat model operasi kami guna menghadirkan ragam produk yang berfokus pada pelanggan dan memastikan saluran penjualan kami terus diminati pelanggan kami,” kata Monish Mansukhani, CEO Matahari dalam siaran pers, Selasa (29/4/2025).
Monish mengatakan, LPPF terus menjalankan prioritas strategisnya yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas. Upaya tersebut meliputi optimalisasi gerai, yang difokuskan pada peningkatan produktivitas ruang dan efisiensi tenaga kerja, serta peningkatan pengadaan dengan merampingkan operasinya untuk menurunkan biaya produk.
Selain itu, menurut Monish, pengembangan berbagai macam barang juga tetap menjadi prioritas utama bagi Perseroan. Inisiatif tersebut meliputi kolaborasi dengan vendor konsinyasi untuk memperkuat koleksi dan merekrut merek-merek baru. Merek-merek eksklusif Perseroan, SUKO dan ZES, mendapatkan momentum dengan SUKO mencapai pertumbuhan 73% selama periode Lebaran, didukung oleh peluncuran SUKO GO.
Monish menjelaskan, SUKO j berencana memasuki segmen anak-anak di akhir tahun. Ekspansi ke kategori-kategori baru, seperti kategori Home and Living juga sedang berlangsung. Inisiatif omnichannel difokuskan pada perluasan keterjangkauan ragam produk dan peningkatan keterlibatan digital.
Hal ini akan dicapai melalui program pelibatan vendor konsinyasi dan strategi pemenuhan pesanan dari gerai untuk marketplace pihak ketiga, serta meningkatkan keterlibatan pelanggan melalui inisiatif livestreaming dan program loyalitas. (konrad)