Kamis, Oktober 9, 2025
30.9 C
Jakarta

Mau Akuisisi Saham Asa Ren, DGNS Siap Gelar Right Issue 921 Juta Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) saham atau right issue. Dalam aksi korporasi ini, DGNS akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 921 juta saham bernominal Rp25 per unit dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I. Dengan harga pelaksanaan per saham baru adalah Rp505, maka total dana yang bisa dihimpun mencapai Rp465,105 miliar.

Rencana ini diharapkan bisa dimulai setelah Perseroan mengantongi persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dan pelaksanaannya direncanakan dalam waktu 12 bulan ke depan.

Dana yang terkumpul dari PUT ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk mengambil alih saham Asa Ren dan meningkatkan modal kerja perusahaan. Meskipun ada perubahan besar ini, DGNS memastikan bahwa pengendalian perusahaan tidak akan terpengaruh.

Fanfan Riksani, GM Sekretaris Perusahaan DGNS, menjelaskan bahwa saham baru ini akan memiliki hak yang sama dengan saham yang telah disetor penuh, termasuk hak suara dan hak dividen. Namun, ada kabar menarik terkait pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

PT Bundamedik Tbk (BMHS), sebagai pemegang saham utama DGNS, berencana untuk tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya. Sebagai gantinya, BMHS akan mengalihkan seluruh HMETD kepada Pemegang Saham Asa Ren. Di sisi lain, BII, pemegang saham utama lainnya, akan melaksanakan sebagian HMETD-nya sebanyak 79.815.155 saham dan mengalihkan 258.374.200 HMETD kepada Asa Ren.

Fanfan mengungkapkan, Perseroan akan melakukan dua mekanisme utama. Pertama, penyetoran sebagian saham Asa Ren sebagai setoran modal non-tunai, atau inbreng. Kedua, DGNS akan membeli sebagian saham Asa Ren langsung dari pemegang sahamnya.

“Total nilai rencana pengambilalihan ini mencapai US$24.100.428 atau setara dengan Rp357.891.357.656,” ujar Fanfan, dalam keterbukaan informasi yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (27/8/2024).

Rincian dana tersebut mencakup rencana inbreng saham sebesar US$21.690.385 atau Rp322.102.231.000, serta pembelian saham sebesar US$2.410.043 atau Rp35.789.136.777. Nilai tukar yang digunakan adalah US$1 = Rp14.850.

Nilai transaksi ini mencapai 182,23% dari ekuitas perusahaan yang tercatat sebesar Rp196.396.974.715. itu artinya, transaksi material tersebut melebihi 50% dari nilai ekuitas perusahaan. Akibatnya, DGNS harus mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam POJK No. 17/2020. Ini antara lain mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menggunakan penilai independen untuk menilai kewajaran dari rencana ini.

Artikel Terkait

Sempat Disuspensi BEI karena Harga Melonjak, 7 Saham Ini Bisa Diperdagangkan Lagi Mulai Besok

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka...

SBI Holdings Asal Jepang Jadi Pemegang Saham Baru Amar Bank

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Bank Amar Indonesia Tbk...

Tegas! OJK Denda Miliaran ke 7 Pihak di Pasar Modal dan Cabut Izin Beberapa Perusahaan Efek

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru