STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) dan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) mulai sesi I tanggal 2 Juni 2025. Keputusan ini diambil menyusul lonjakan harga yang sangat signifikan dalam waktu singkat.
Penghentian sementara perdagangan dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sebagai langkah cooling down. Tujuannya memberi waktu bagi investor untuk mempertimbangkan kembali keputusan investasinya secara matang berdasarkan informasi yang tersedia.
Saham INRU tercatat melonjak tajam pada penutupan perdagangan Rabu, (28/5/ 2025). Harganya naik 155 poin atau 24,8% ke level Rp780 per lembar. Lonjakan ini membawa saham emiten produsen pulp itu ke titik tertingginya dalam 52 minggu terakhir.
Sebelumnya, harga tertinggi dalam setahun berada di Rp780, sedangkan posisi terendah hanya Rp342. Pada hari yang sama, saham INRU dibuka di harga Rp695 dan bergerak dalam rentang Rp695 hingga Rp780.
Volume transaksi saham INRU mencapai 427,4 ribu lembar dengan total nilai Rp322,57 juta. Saham ini diperdagangkan sebanyak 235 kali. Saat ini, kapitalisasi pasar INRU tercatat sebesar Rp1,08 triliun.
Sementara itu, saham PGJO juga mencatatkan kenaikan tajam. Pada hari yang sama, harga saham PGJO ditutup di level Rp915 per lembar. Angka ini naik Rp80 atau setara 9,58% dari penutupan sebelumnya.
Saham PGJO diperdagangkan sebanyak 327 kali dengan volume transaksi mencapai 1,91 juta lembar. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,75 miliar. Sepanjang perdagangan, harga saham bergerak dari Rp875 hingga Rp915.
Angka Rp915 menjadi harga tertinggi PGJO dalam 52 minggu terakhir. Sebelumnya, harga terendah saham ini tercatat di angka Rp83. Kapitalisasi pasar PGJO saat ini menyentuh Rp664,54 miliar.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono menegaskan pentingnya investor untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari emiten yang bersangkutan.
“Penghentian sementara perdagangan saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) dan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar agar dapat mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” ujar Yulianto, dalam keterbukaan informasi ditulis Senin (2/6/2025).
BEI mengimbau semua pihak yang berkepentingan untuk terus mencermati informasi yang disampaikan oleh perusahaan demi menjaga transparansi dan perlindungan investor.
