Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

Pasar Saham Asia-Pasifik Bergerak Beragam! Nikkei Melesat, Hang Seng Babak Belur

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Senin sore (10/3/2025) waktu setempat. Pergerakan ini terjadi setelah pekan perdagangan yang fluktuatif. Investor masih mencermati kebijakan tarif Amerika Serikat dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 memimpin kenaikan di Asia dengan menguat 0,38% ke level 37.028,27 meskipun sempat bergerak liar sepanjang sesi. Indeks Topix justru melemah 0,29% menjadi 2.700. Pasar Jepang juga mencatat kenaikan pendapatan tunai sebesar 2,8% secara tahunan pada Januari, melambat dari revisi Desember yang mencapai 4,4%.

Sementara itu, Kospi Korea Selatan naik tipis 0,27% ke 2.570,39, sedangkan Kosdaq yang berisi saham kapitalisasi kecil turun 0,26% ke 725.

Dari Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,18% ke 7.962,3 setelah sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Sebaliknya, bursa saham China tertekan. Indeks CSI 300 turun 0,39% ke 3.928,80, sementara Shanghai Composite melemah 0,19% menjadi 3.366,17. Indeks Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan tajam sebesar 1,85% ke 23.783,49.

Tekanan di bursa China terjadi setelah rilis data inflasi yang menunjukkan penurunan indeks harga konsumen (CPI) sebesar 0,7% secara tahunan pada Februari. Ini menjadi pertama kalinya dalam 13 bulan inflasi China berada di zona negatif.

Tak hanya itu, ketegangan dagang kembali meningkat setelah China mengumumkan tarif balasan terhadap beberapa produk pertanian Kanada. Beijing menetapkan bea masuk 100% untuk minyak lobak, oil cake, dan kacang polong dari Kanada. Sementara itu, tarif 25% dikenakan pada produk perikanan dan daging babi asal Kanada. Langkah ini diambil sebagai respons atas kebijakan Kanada yang sebelumnya mengenakan bea masuk pada kendaraan listrik, baja, dan aluminium asal China.

Di India, indeks Nifty 50 naik 0,27%, sedangkan BSE Sensex menguat 0,24% pada pukul 13.10 waktu setempat.

Sementara itu, pasar saham AS juga tengah menghadapi ketidakpastian setelah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Saham-saham baja menjadi sorotan menjelang penerapan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25% yang akan berlaku mulai Rabu.

Pada perdagangan Jumat lalu, Wall Street ditutup menguat meskipun mengalami volatilitas tinggi. Indeks S&P 500 naik 0,55% ke 5.770,20, Nasdaq Composite menguat 0,7% ke 18.196,22, dan Dow Jones bertambah 222,64 poin atau 0,52% ke 42.801,72.

Artikel Terkait

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

Bursa Asia Naik, Meski Trump Ancam Naikkan Tarif Impor India

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru