STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Jumat (19/12/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (19/12/2025) WIB. Kebangkitan sektor kecerdasan buatan (AI) menjadi motor penggerak utama pasar setelah sempat mengalami volatilitas.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York bertambah 183,04 poin atau 0,38% menjadi 48.134,89. Indeks S&P 500 (SPX) turut naik 0,88% ke posisi 6.834,50. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, memimpin kenaikan dengan lonjakan 1,31% dan ditutup pada level 23.307,62.
Ini merupakan hari kemenangan kedua berturut-turut bagi ketiga indeks utama tersebut.
Saham Oracle menjadi bintang pada sesi kali ini. Harganya melesat 6,6%. Kenaikan ini terjadi setelah ada kesepakatan penjualan operasional TikTok di AS kepada usaha patungan baru. Konsorsium ini melibatkan Oracle dan investor ekuitas swasta, Silver Lake.
Lonjakan ini menjadi titik balik bagi saham Oracle. Sebelumnya, saham perusahaan infrastruktur cloud ini sempat tertekan. Pasar sempat khawatir setelah laporan mengenai hilangnya penyandang dana utama untuk salah satu proyek pusat datanya akibat isu utang perusahaan.
Sentimen positif juga menyelimuti saham primadona chip AI, Nvidia. Sahamnya naik sekitar 4%. Reuters melaporkan pemerintahan Trump sedang meninjau prospek penjualan chip AI canggih perusahaan tersebut ke China. Sebelumnya, Presiden Donald Trump menyatakan akan mengizinkan pengiriman chip H200 Nvidia ke “pelanggan yang disetujui” di negara tersebut.
Tren positif juga berlanjut pada saham Micron Technology. Saham ini naik sekitar 7%, melanjutkan lonjakan 10% pada sesi Kamis. Panduan pendapatan yang kuat dari Micron memberikan ketenangan bagi investor di tengah kegelisahan pasar terhadap sektor AI belakangan ini.
Tom Garretson, ahli strategi portofolio senior di RBC Wealth Management memberikan pandangannya kepada CNBC terkait situasi ini.
“Serangan penerbitan dari beberapa hyperscaler, beberapa perdagangan AI, dapat membebani pasar hingga 2026,” ujar Garretson.
“Namun sekali lagi, ini adalah beberapa perusahaan dengan peringkat terbaik dalam hal kualitas kredit. Mereka jelas memiliki kapasitas untuk meningkatkan utang guna membiayai beberapa hal ini,” lanjutnya.
Garretson juga menyoroti dampak belanja modal perusahaan teknologi.
“Kami masih mengandalkan beberapa belanja modal yang mendukung latar belakang pertumbuhan yang lebih luas atau mungkin lebih baik,” tambahnya.
Secara mingguan, S&P 500 berhasil mencatatkan kenaikan tipis 0,1%. Nasdaq juga menguat 0,5%. Namun, Dow Jones harus rela turun 0,7% sepanjang pekan ini.
Di sisi lain, saham Nike mengalami nasib berbeda. Saham raksasa pakaian olahraga ini anjlok 10,5%. Pemicunya adalah penurunan pendapatan di pasar China Raya selama kuartal kedua fiskal. Selain itu, Nike juga mengakui adanya tekanan pada margin kotor akibat kenaikan tarif.
