Selasa, Desember 23, 2025
28.5 C
Jakarta

Terlilit Utang, Djasa Ubersakti Siap Private Placement Rp 60 Miliar dan Ganti Pengendali

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau dikenal sebagai private placement. Langkah ini sekaligus menandai masuknya pengendali baru ke dalam tubuh perseroan.

Manajemen PTDU menyampaikan rencana tersebut melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Senin (22/12/2025). Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.750.000.000 saham baru.

Saham tersebut memiliki nilai nominal Rp 16 per lembar. Dari aksi korporasi ini, perseroan membidik dana segar hingga Rp 60 miliar.

Seluruh saham baru ini akan diambil oleh investor strategis, yakni PT Penajam Makmur Jaya (PMJ). Setelah transaksi rampung, PMJ akan memegang kendali atas 71,43% saham perseroan. Hal ini otomatis membuat PMJ menjadi pemegang saham pengendali baru menggantikan PT Teknindo Geosistem Unggul.

Manajemen menjelaskan kondisi keuangan perusahaan saat ini sedang tidak sehat. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, perseroan mencatatkan modal kerja bersih negatif sebesar Rp 65.814.110.506. Kewajiban jangka pendek perseroan tercatat melebihi aset lancarnya.

“Dana dari PMTHMETD akan digunakan untuk membayar sebagian kewajiban Perseroan, meningkatkan likuiditas dan modal kerja usaha guna meningkatkan pendapatan usaha Perseroan,” tulis Manajemen PT Djasa Ubersakti Tbk dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (23/12/2025).

Rincian penggunaan dana hasil suntikan modal ini telah ditetapkan. Sebesar Rp 10 miliar akan digunakan untuk membayar utang kredit kepada Bank BPD Kaltim Kaltara. Pelunasan ini merupakan bagian dari restrukturisasi kredit perusahaan.

Selanjutnya, dana sebesar Rp 30 miliar dialokasikan untuk membayar utang kepada pihak ketiga. Pihak ketiga ini meliputi vendor, subkontraktor, dan pemasok material yang kewajibannya sudah jatuh tempo.

Sisa dana sebesar Rp 20 miliar akan dipakai untuk modal kerja. Perseroan membutuhkan dana ini untuk membiayai operasional proyek dan mendapatkan kontrak-kontrak baru.

Aksi korporasi ini akan memberikan dampak dilusi bagi pemegang saham lama. Persentase kepemilikan saham masyarakat dan investor existing lainnya akan menyusut hingga maksimal 71,43%.

Untuk memuluskan rencana ini, PTDU akan meminta persetujuan para pemegang saham. Perseroan menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 24 Desember 2025. Rapat akan digelar di Shisha Star, Tebet, Jakarta Selatan.

- Advertisement -

Artikel Terkait

OJK Bakal Hapus Kategori Bank Kecil, Begini Reaksi Berbeda Bank Nobu dan Bank Banten

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan...

Harga Batu Bara Lesu, Laba Adaro Andalan (AADI) Susut 44% Jadi AS$ 655 Juta

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)...

Sambut Libur Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,67 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru