STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp306 miliar sepanjang triwulan I 2024. Pencapaian ini naik 29,66% dibandingkan pendapatan bersih SKRN sebesar Rp236 miliar di triwulan I 2023. Pendapatan SKRN per Maret 2024 itu berasal dari sewa crane sebesar Rp218,40 miliar dan pengerjaan proyek sebesar Rp87,58 miliar.
Melansir materi paparan publik SKRN yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (22/5/2024), perusahaan jasa sewa peralatan, pengangkatan dan konstruksi ini mencatat laba kotor sebesar Rp109 miliar di triwulan I 2024, turun 10,65% dari Rp122 miliar di triwulan I 2023. Ini disebabkan oleh beban pokok yang melambung 71,50% dari Rp114,58 miliar menjadi Rp196,50 miliar.
Selain itu, beban usaha SKRN meningkat signifikan sebesar 223,66% dari Rp11,37 miliar menjadi Rp36,80 miliar. Pendapatan lainnya terpangkas 36,03% dari Rp19,15 miliar menjadi Rp12,25 miliar. Akibatnya, laba usaha SKRN tergerus 20,12% dari Rp104,12 miliar menjadi Rp83,17 miliar pada triwulan I 2024.
Tidak itu saja, menurut laporan keuangan SKRN, beban keuangan juga melambung 202,42% dari Rp4,96 miliar menjadi Rp15 miliar, sehingga menyeret laba sebelum pajak turun 31,25% dari Rp99,16 miliar menjadi Rp68,17 miliar sepanjang triwulan I 2024.
Peningkatan berbagai beban tersebut di atas mengakibatkan laba bersih SKRN mengalami penurunan sebesar 13,89% dari Rp72 pada triwulan I 2023 menjadi Rp62 miliar di triwulan I 2024.
Menurut manajemen SKRN, strategi untuk mencapai pertumbuhan Perseroan ke depan, antara lain dengan menambah dan memperbaharui peralatan guna memperkuat posisi pasar SRKN. Perseroan akan memperluas pelayanan pengangkutan dan konstruksi berat, meningkatkan efisieni operasional, logistik dan perawaran equipment dengan strategi keberlanjutan usaha.
Sebagai informasi, emiten beraset Rp2,97 triliun per 31 Maret 2024 ini menyewakan alat berat, seperti crane, forklift, man lift, telehandles, scissor lift, dan truk. SKRN didirikan pada tahun 1996 dan bergerak di bidang sewa peralatan, pengangkatan, dan konstruksi.
Sebagian besar klien SKRN adalah perusahaan pertambangan dan pengembang properti yang membutuhkan mesin dan alat berat, seperti Pertamina, Chevron, Waskita, Adhi, Sinarmas, dan WIKA. Beberapa proyek yang ditanganinya adalah Jembatan Holtekamp di Papua, PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan, dan rel kereta api Jakarta-Bandung. (yan)