STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak naik pada penutupan perdagangan Jumat (19/12/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (20/12/2025) WIB. Penguatan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melontarkan pernyataan mengejutkan kepada NBC News. Ia menegaskan tidak menutup kemungkinan perang dengan Venezuela yang merupakan anggota OPEC.
Mengutip CNBC International, minyak mentah Brent menguat 65 sen atau 1,09% dan menetap di posisi US$ 60,47 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 51 sen atau 0,91% dan ditutup di level US$ 56,66 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Sentimen pasar terpengaruh oleh komentar Trump dalam sebuah wawancara telepon. Ia merespons pertanyaan mengenai opsi militer terhadap negara Amerika Selatan tersebut.
“Saya tidak mengesampingkannya, tidak,” kata Trump kepada media tersebut.
Trump menolak berkomentar apakah tujuannya adalah menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Namun, ia memberikan peringatan keras.
“Dia tahu persis apa yang saya inginkan. Dia tahu lebih baik daripada siapa pun,” ujar Trump kepada NBC.
Kenaikan harga ini terjadi setelah patokan AS sempat jatuh ke level terendah dalam empat tahun pada awal pekan. Penurunan sebelumnya dipicu oleh spekulasi pedagang mengenai kemungkinan perjanjian damai di Ukraina. Perdamaian tersebut diperkirakan akan membawa lebih banyak minyak mentah Rusia kembali ke pasar yang pasokannya sudah melimpah.
Saat ini, pasar minyak belum menunjukkan risiko besar gangguan pasokan. Namun, Trump terus meningkatkan tekanan terhadap Maduro. Ia telah memerintahkan blokade terhadap tanker minyak yang terkena sanksi di lepas pantai Venezuela setelah menyita sebuah kapal pekan lalu.
AS juga telah melakukan peningkatan kekuatan militer besar-besaran di Karibia. Mereka melancarkan serangan mematikan terhadap kapal-kapal yang diklaim menyelundupkan narkoba ke AS. Legalitas serangan ini masih diperdebatkan dan menjadi sorotan Kongres.
Sebagai informasi, Venezuela adalah anggota pendiri OPEC dan memiliki cadangan minyak terbukti terbesar di dunia. Data Kpler mencatat negara ini mengekspor sekitar 749.000 barel per hari tahun ini. Setidaknya setengah dari minyak tersebut dikirim ke China. Adapun ekspor Venezuela ke AS tercatat sekitar 132.000 barel per hari.
