STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – UOB Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2% pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 5,3% pada 2025. Proyeksi ini didukung oleh kebijakan fiskal strategis yang tepat sasaran serta pendalaman finansial, meski tantangan global semakin meningkat. Belanja modal dan ekspor diprediksi akan terus menggerakkan perekonomian hingga akhir 2024 dan seterusnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar didorong oleh konsumsi rumah tangga, yang menyumbang setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, masih ada peluang besar untuk meningkatkan pertumbuhan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan yang mendorong produktivitas.
UOB melihat optimisme ini semakin kuat dengan berbagai inisiatif pemerintah. Kebijakan hilirisasi mineral dan pertambangan, promosi pariwisata, serta relokasi ibu kota ke Nusantara menjadi langkah strategis yang mendukung visi ekonomi jangka panjang Indonesia.
Dari sisi eksternal, aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan yang kuat sejak 2020 akan terus memperluas basis ekonomi Indonesia. “Kami percaya bahwa kebijakan fiskal yang tepat, pasar finansial yang mendalam, dan reformasi struktural adalah kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Enrico Tanuwidjaja, ASEAN Economist dari UOB, di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Enrico juga menambahkan, pertumbuhan tahunan sebesar 7-8% bukan hal yang mustahil jika pemerintah terus berkomitmen pada reformasi ekonomi. “Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan tujuan utama investasi global,” tambahnya.
Pernyataan optimis ini disampaikan pada acara tahunan UOB Economic Outlook 2025 di Jakarta, yang dihadiri oleh lebih dari 600 investor, pemimpin bisnis, dan pejabat pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga memberikan pidato dalam acara ini.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia siap memanfaatkan keunggulan demografis dan stabilitas politik untuk mempercepat pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan. Enrico percaya bahwa pemerintahan baru akan mampu mendorong kebijakan fiskal yang fokus pada infrastruktur, hilirisasi industri, dan teknologi untuk memastikan pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
