STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir menguat pada penutupan perdagangan Senin (24/3/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (25/3/2025) WIB. Investor optimistis bahwa Presiden AS, Donald Trump, mungkin akan melunak dalam kebijakan tarifnya.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik 597,97 poin atau 1,42% menjadil 42.583,32. Indeks S&P 500 (SPX) 500 menguat 100,01 poin atau 1,76% menyentuh level 5.767,57. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melesat 404,54 poin atau 2,27% mencapai 18.188,59.
Saham Tesla yang sempat melemah selama sembilan minggu berturut-turut akhirnya melambung hampir 12%, melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya. Saham Meta Platforms dan Nvidia juga ikut terkerek lebih dari 3%.
Pasar masih dibayangi kekhawatiran terhadap inflasi dan potensi resesi menjelang penerapan tarif resiprokal AS pada 2 April. Namun, laporan dari Bloomberg News dan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa kebijakan tarif ini kemungkinan tidak akan diberlakukan secara menyeluruh, dan beberapa sektor seperti farmasi serta otomotif bisa mengalami penundaan.
Trump pada Senin sore mengatakan bahwa ia mungkin akan memberikan “banyak negara” pengecualian dalam kebijakan tarifnya. Ia juga menegaskan bahwa tarif untuk sektor tertentu masih akan tetap diterapkan dalam waktu dekat.
“Pasar menunjukkan perbaikan yang signifikan karena kekhawatiran terkait tarif resiprokal mulai mereda,” kata Charlie Ripley, Senior Investment Strategist di Allianz Investment Management. Ia menambahkan bahwa jika pemerintah AS menerapkan kebijakan yang lebih terarah, risiko perang dagang besar bisa dikurangi.
Sebelumnya, kekhawatiran resesi sempat meningkat akibat melemahnya data sentimen konsumen. Indeks S&P 500 bahkan sempat masuk ke zona koreksi sejak akhir Februari. Namun, Trump pada Jumat lalu mengisyaratkan adanya “kelonggaran” dalam rencana tarifnya, yang langsung mendorong pasar saham AS ke zona hijau.
