STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia anjlok tajam sekitar 6% pada penutupan perdagangan Selasa (24/6/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (25/6/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah pasar semakin yakin gencatan senjata antara Iran dan Israel akan mengurangi risiko gangguan pasokan dari Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent melemah 6,1% ke posisi US$67,14 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 6% di level US$64,37 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Koreksi ini memperpanjang penurunan yang terjadi sehari sebelumnya. Saat itu, harga minyak sudah ambles lebih dari 7%. Sentimen pasar membaik karena konflik di kawasan mulai mereda.
Pelemahan harga juga didorong oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Lewat unggahan di media sosial, ia mengungkapkan bahwa China kini bisa kembali membeli minyak dari Iran.
“China sekarang bisa kembali membeli minyak dari Iran. Semoga mereka juga membeli banyak dari Amerika Serikat. Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk mewujudkan ini!” tulis Trump.
Sebelumnya, Trump mengancam akan memutus hubungan dagang dengan negara mana pun yang membeli minyak dari Iran. Namun setelah adanya kesepakatan damai, tekanan dari Amerika terhadap Teheran mulai melunak.
Menurut data Kpler, China adalah pembeli terbesar minyak Iran, dengan rata-rata 1,7 juta barel per hari.
Matt Smith, Kepala Analis Minyak di Kpler, menilai langkah Trump bukan hal mengejutkan.
“Trump memang sejak awal tampak enggan menarik pasokan minyak Iran dari pasar, karena bisa memicu kenaikan harga,” ujar Smith.
Ia juga menyebut bahwa fokus Trump sekarang beralih. “Dengan ancaman nuklir Iran yang mulai reda, perhatian Trump kini tertuju untuk menurunkan harga minyak,” tambahnya.
Harga minyak saat ini kembali ke level sebelum serangan udara Israel ke Iran pada 13 Juni lalu. Saat itu, pasar sempat panik karena khawatir Iran akan membalas dengan menutup alur ekspor minyak dari Teluk Persia.
Namun kini, kekhawatiran itu mulai sirna. Investor lebih tenang, dan pasar minyak kembali stabil dalam dua hari terakhir.
