STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$3,87 miliar pada Januari 2023. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$5,29 miliar, tetapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,42 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai US$22,31 miliar, sementara impor sebesar US$18,44 miliar.
Menurut siaran pers BPS di Jakarta, Rabu (15/2), ekspor nonmigas Indonesia pada Januari 2023 mencapai US$20,83 miliar, turun 6,84% dari bulan Desember 2022, namun melonjak 13,97% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas Januari 2022.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$397,7 juta (8,19%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$257,9 juta (46,54%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2023 turun 0,44% dibanding Januari 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan turun 3,49%, sedangkan eskpor hasil tambang dan lainnya melambung 121,46%.
Ekspor nonmigas Januari 2023 terbesar adalah ke Cina, yaitu US$5,25 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,95 miliar dan Jepang US$1,89 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$3,93 miliar dan US$1,65 miliar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Januari 2023 mencapai US$18,44 miliar, turun 7,15% dibandingkan Desember 2022, namun naik 1,27% jika dibandingkan dengan Januari 2022.
Menurut siaran BPS tersebut, impor nonmigas Januari 2023 mencapai US$15,54 miliar, turun 6,75% dibandingkan Desember 2022, dan merosot 2,78% dibandingkan Januari 2022.
Adapun nilai impor migas pada Januari 2023 sebesar US$2,91 miliar, turun 9,21% dibandingkan Desember 2022, namun naik 30,36% dibandingkan Januari 2022.
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar pada Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya sebesar US$430 juta(14,95%). Sementara peningkatan terbesar adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar 215,6 juta (10,18%).
Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari 2023 adalah Cina senilai US$5,32 miliar, Jepang US$1,36 miliar, dan Thailand US$0,90 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$2,51 miliar dan Uni Eropa US$1,14 miliar.