Jumat, Agustus 22, 2025
28.8 C
Jakarta

Resmi Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Saham ITSEC Asia Oversubscribed 98,08 Kali Hingga Kena ARA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), PT ITSEC Asia Tbk (CBYR) resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di Papan Pengembang Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (8/82023). Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa keamanan teknologi informasi di Asia Pasifik  itu, menjadi emiten ke-59 yang tercatat di BEI pada 2023.

Pada saat pembukaan perdagangan, saham CYBR terus melonjak hingga mencapai Rp35 (35%) menjadi Rp135 dari harga IPO Rp100 per unit. Volume perdagangan saham CYBR di Pasar Reguler BEI mencapai 59,05 juta unit senilai Rp7,96 miliar. Frekeunsi perdagangan tercatat  sebanyak 5,799 kali. Melambungnya harga saham CBYR langsung menyentuh batas auto reject atas (ARA).

Di sisi lain, minat investor terhadap saham CYBR juga tinggi. Terbukti, selama masa penawaran umum, saham CYBR telah dipesan oleh 25.246 pemesan dan mengalami oversubscribe (kelebihan pemesanan) hingga 98,08 kali dari pooling atau penjatahan terpusat. Saham ICYBR telah dibeli oleh investor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra mengapresiasi antusiasme para investor dan masyarakat terhadap IPO Perseroan. “Antusiasme investor dan masyarakat ini tidak lepas dari prospek pertumbuhan industri keamanan informasi di Indonesia yang masih luas. Keamanan informasi saat ini telah menjadi salah satu tantangan utama dalam berbagai sektor industri di Indonesia, dan kami percaya bahwa keamanan informasi penting untuk mencapai kesuksesan transformasi digital di Indonesia,” ungkap Andri di Gedung BEI Jakarta, Selasa (8/82023).

Dalam aksi korporasi ini, Perseroan melepas sebanyak 1.008.734.800 lembar saham. Itu mencapai  15,64% dari modal yang telah disetor Perseroan setelah IPO saham. Adapun dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp100.837.480.000. Perseroan berencana menggunakan sekitar 87% dana hasil IPO sebagai modal kerja dan mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia. Perseroan juga akan membangun tim Research and Development (R&D) untuk mengembangkan produk, alat, dan layanan cybersecurity baru.

Selain itu, Perseroan juga akan menginvestasikan modal kerja untuk pemasaran, pembiayaan proyek, serta sertifikasi dan akreditasi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan. Sekitar 13% dari dana yang berhasil dihimpun akan digunakan Perseroan untuk mendukung rencana ekspansi di wilayah-wilayah dimana Perseroan melihat adanya peluang pasar, serta pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium.

Kesuksesan pelaksanaan IPO ini akan menjadi langkah bagi Perseroan untuk memperkuat jaringan mitra atau relasi dengan perusahaan, badan pemerintah, serta stakeholders untuk memperkuat solusi layanan dan mendorong pertumbuhan bisnis dan industri keamanan siber, serta mendukung rencana ekspansi Perseroan dan memperluas cakupan layanan.

Andri menegaskan, Perseroan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mengembangkan solusi dan layanan kemanan informasi yang akurat bagi organisasi dan perusahaan di berbagai sektor di Tanah Air. “Melalui kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai mitra dan stakeholders, kami optimis dapat terus memberikan layanan kemanan informasi yang unggul di Indonesia,” pungkas Andri.

Artikel Terkait

Setelah Disuspensi Gegara Lonjakan Harga, Dua Saham Ini Bisa Diperdagangkan Lagi Mulai Besok

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut...

Emiten Manufaktur Kemasan Logam (PICO) Jual Aset, Segini Nilainya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) -  Direksi PT Pelangi Indah Canindo Tbk...

IHSG Berakhir di 7.890,715, Turun 0,67% Dipicu 283 Saham Emiten, Ada BREN dan BMRI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka melemah di 7.903,290, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru