STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) resmi mencatatkan saham hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO)di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (8/82023). Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia itu, menjadi emiten ke-58 yang tercatat di BEI pada 2023.
Pada saat pembukaan perdagangan, saham ERAL naik Rp36 (9,23%) menjadi Rp426 dari harga IPO Rp390 per unit. Sepanjang sesi satu perdagangan di BEI, saham ERAL terus berada di zona hijau. Saham ERAL ditransaksikan dengan kisaran harga antara Rp402-480 per lembar. Adapun pada penutupan perdagangan sesi pertama di BEI, harga saham ERAL berakhir di posisi Rp412, meningkat sekitar Rp22 atau 5,64% dari harga IPO.
Volume perdagangan saham ERAL Ketika penutupan Pasar Reguler BEI sesi satu mencapai 416,18 juta unit senilai Rp177,81 miliar. Frekeunsi perdagangan tercatat sebanyak 49.657 kali.
Minat investor terhadap saham ERAL terbilang tinggi. Terbukti, selama masa penawaran umum, saham ERAL mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 56,64 kali.
Dalam aksi korporasi ini, ERAL melepas 1,037 miliar saham baru di bursa. Dengan harga IPO Rp390 per saham, total dana segar yang berhasil diraup ERAL dari pasar modal mencapai Rp404,6 miliar. Sekitar 37% dari dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting. Kemudian, sebesar 13,75% dialokasikan untuk mendukung ekspansi bisnis baru. Selebihnya sebesar 49,25% dipakai untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan.
“Perseroan hadir untuk memanfaatkan potensi besar dari sektor ritel gaya hidup yang terus berkembang di Indonesia. Ditambah lagi kegiatan konsumsi merupakan penopang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi nasional hingga saat ini,” jelas Djohan Sutanto, Direktur Utama ERAL, dalam keterangan resmi usai IPO di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/82023).
Dalam aksi korporasi ini, ERAL dibantu oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Setelah IPO, komposisi pemegang saham ERAL menjadi PT Erajaya Swasembada Tbk 79,9998%, masyarakat 19,9764%, Employee Stock Allocation (ESA) 0,0236%, dan Jemmy Hady Wijaya 0,0002%.
Komitmen Mengembangkan Bisnis
Djohan mengemukakan, “Bermodalkan pengalaman di sektor ritel serta dukungan dari pemegang saham mayoritas, kami terus mengembangkan bisnis dengan memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap peluang-peluang baru di masa mendatang.”
ERAL memberikan solusi inovatif dan layanan yang luar biasa melalui portofolio produk gaya hidup aktif serta didukung oleh jaringan omnichannel yang ada di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen Accessories (ecosystem), ERAL mengelola berbagai brand produk papan atas, seperti halnya Apple, Huawei, JBL, Microsoft, Playstation, Samsung, Xiaomi, dan sebagainya. Sementara di segmen Internet of Things (IoT), ERAL mengelola brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway dan sebagainya.
Kemudian di segmen sportswear, fashion, dan outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure. Target Kinerja Strategi perseroan untuk terus mengembangkan bisnis di sektor ritel gaya hidup didorong oleh keyakinan bahwa pertumbuhan penduduk usia produktif (15-59 tahun) akan menjadi pendorong utama peningkatan pengeluaran konsumsi produk gaya hidup aktif di Indonesia. Dalam hal ini, terdapat 177 juta penduduk Indonesia (66% dari total penduduk) yang termasuk dalam kelompok penduduk kategori usia produktif.
Karena populasinya yang besar, Indonesia memiliki ukuran pasar ritel tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan perkiraan nilai pasar sebesar US$314,2 miliar pada 2025 berdasarkan data dari Frost & Sullivan. “Permintaan produk gaya hidup aktif di Indonesia menunjukkan trajectory yang positif, mengingat dominasi penduduk usia produktif menjadi pendukung utama pertumbuhan PDB dan konsumsi di Indonesia,” pungkas Djohan Sutanto.