STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami sedikit kenaikan pada penutupan perdagangan hari Kamis (1/11/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (2/11/2024) WIB. Kenaikan ini disebabkan oleh berita bahwa Iran bersiap melancarkan serangan balasan terhadap Israel dari Irak. Berita tersebut membuat pasar energi kembali bergejolak, terutama di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember meningkat 23 sen atau 0,33%, menjadi US$69,49 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari naik 29 sen atau 0,4% mencapai US$73,10 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Meski harga sedikit naik, kedua kontrak minyak ini masih mengalami penurunan lebih dari 3% sepanjang pekan lalu setelah sempat melonjak 4% di pekan sebelumnya.
Sumber intelijen Israel, yang dikutip oleh situs berita AS, Axios, mengungkapkan bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan ke Israel dalam waktu dekat. Namun, analis dari SEB Research, Ole Hvalbye, menilai respons Iran kemungkinan akan tetap terkendali. Ia menyatakan, “Serangan ini mungkin bersifat terbatas, seperti yang dilakukan Israel akhir pekan lalu. Ini lebih merupakan unjuk kekuatan, bukan tanda terjadinya perang besar.”
Ketegangan antara Iran dan Israel bukan hal baru. Kedua negara terlibat dalam serangkaian serangan balasan di wilayah Timur Tengah, terutama dipicu oleh konflik di Gaza. Serangan udara Iran ke Israel pada bulan Oktober dan April lalu berhasil dihalau, dengan kerusakan yang relatif kecil.
Iran adalah anggota OPEC dan memproduksi sekitar 4 juta barel minyak per hari pada tahun 2023. Ekspor minyak Iran diperkirakan akan mencapai 1,5 juta barel per hari pada tahun 2024, meningkat dari 1,4 juta barel per hari pada tahun sebelumnya.
Kenaikan harga minyak juga didorong oleh harapan bahwa OPEC+ akan menunda rencana peningkatan produksi minyak yang seharusnya dilakukan pada bulan Desember. Penundaan ini mungkin terjadi karena kekhawatiran akan lemahnya permintaan minyak dan meningkatnya pasokan. Keputusan terkait hal ini diperkirakan akan diumumkan pada pekan depan.
Dengan ketegangan yang terus memanas, pasar minyak global masih dipenuhi ketidakpastian. Para pelaku pasar kini lebih berhati-hati dan akan terus memantau perkembangan terbaru antara Iran dan Israel, serta langkah-langkah yang akan diambil oleh OPEC+ untuk menjaga stabilitas pasokan minyak di tengah situasi yang penuh gejolak ini.