Selasa, Agustus 5, 2025
28.2 C
Jakarta

Pasar Saham Asia Ambruk! Hong Kong Jatuh 9%, China Kehilangan Momentum

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik mengalami guncangan besar pada penutupan perdagangan hari Selasa (8/10/2024) waktu setempat. Indeks utama di Hong Kong anjlok lebih dari 9%. Penurunan ini terjadi setelah investor kecewa dengan minimnya stimulus dari pemerintah China, yang menyebabkan aksi jual besar-besaran di berbagai bursa.

Mengutip CNBC International, di awal perdagangan, indeks CSI 300 China sebenarnya sempat melonjak hingga 10%. Namun, pada penutupan, kenaikannya hanya bertahan di 5,93% dan berada di level 4.256,1. Para pelaku pasar semula optimis setelah libur panjang Golden Week. Namun, kurangnya rincian kebijakan dari Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China membuat semangat para investor menurun. “Kami menunggu lebih banyak langkah konkret dari pemerintah, tapi sampai saat ini belum ada yang memuaskan,” ujar seorang analis pasar di Beijing.

Sementara itu, di Hong Kong, indeks Hang Seng mengalami penurunan drastis lebih dari 10% selama sesi perdagangan. Walaupun akhirnya berkurang menjadi 9% pada penutupan, angka ini tetap menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa bulan terakhir. “Pasar sangat rapuh, ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan China membuat banyak investor waspada,” kata seorang analis pasar keuangan di Hong Kong.

Di Jepang, pasar saham juga mengalami tekanan. Indeks Nikkei 225 turun 1% ke level 38.937,54, sementara Topix terjatuh 1,47% menjadi 2.699,15. Meskipun data Jepang menunjukkan penurunan pengeluaran rumah tangga sebesar 1,9% di bulan Agustus—lebih baik dari perkiraan penurunan 2,6%—pelemahan konsumsi tetap terlihat, meski gaji riil naik 2%.

Pasar Korea Selatan juga tidak luput dari tekanan. Indeks Kospi merosot 0,61% ke level 2.594,36, dipengaruhi oleh saham Samsung Electronics yang memperkirakan kinerja kuartal ketiga lebih buruk dari ekspektasi. Indeks Kosdaq turun tipis 0,35% ke 778,24.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,35% ke 8.176,9, mengikuti tren negatif di seluruh Asia-Pasifik.

Selain itu, kenaikan harga minyak menambah beban pada pasar global. Harga minyak mentah AS naik lebih dari 3% dan diperdagangkan di atas US$77 per barel. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga naik menjadi 4,02%, tertinggi sejak Agustus, yang semakin menekan sentimen pasar.

Artikel Terkait

Wall Street Ambruk! Dow Anjlok 542 Poin, Data Tenaga Kerja Lemah dan Tarif Baru Trump Picu Kepanikan Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan hari...

Bursa Saham Eropa Rontok Parah Usai Trump Ubah Kebijakan Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam...

Bursa Saham Asia Tertekan, Sentimen Negatif Datang dari Tarif Balasan Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kembali ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru