STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa Saham Eropa kembali terpuruk pada penutupan perdagangan hari Selasa (8/10/2024) waktu setempat. Indeks-indeks utama mencatatkan penurunan signifikan. Reaksi negatif investor terhadap lambatnya stimulus dari China menjadi penyebab utama. Di tengah minggu yang sudah penuh gejolak, kondisi pasar semakin memburuk.
Mengutip CNBC International, Indeks regional Stoxx 600, yang melacak kinerja saham-saham di seluruh Eropa, mengalami penurunan sebesar 0,54%. Di Inggris, indeks FTSE 100 merosot tajam sebesar 1,36%. Tidak hanya itu, indeks CAC 40 di Prancis juga turun 0,72%. Sementara itu, DAX Jerman melemah 0,17%. Kekhawatiran investor terus meningkat, terutama terkait perlambatan ekonomi global dan stimulus yang tak kunjung jelas dari China.
Tren negatif ini semakin menekan berbagai sektor yang sudah tertekan sebelumnya. Sebagian besar sektor di bursa Eropa berada di zona merah. Saham sektor pertambangan anjlok paling dalam dengan penurunan 4,47%. Sektor barang konsumsi rumah tangga juga tak luput, turun 1,47%.
Produsen minuman terkenal seperti LVMH, Pernod Ricard, dan Diageo terkena dampak cukup parah. Hal ini dipicu oleh langkah China yang memberlakukan kebijakan anti-dumping sementara terhadap impor brandy dari Eropa. Kebijakan ini muncul hanya beberapa hari setelah Uni Eropa mengesahkan tarif untuk kendaraan listrik asal China. “Kebijakan saling balas tarif ini semakin menekan sentimen pasar, terutama terkait permintaan dari China yang semula diharapkan bisa pulih,” ujar seorang analis pasar di London.
Pekan ini, beberapa data penting akan dirilis yang diperkirakan bisa memengaruhi pergerakan pasar global. Di antaranya notulen rapat Federal Reserve AS dan data perdagangan Jerman yang akan dirilis pada Rabu, inflasi AS pada Kamis, serta laporan pertumbuhan ekonomi Inggris pada Jumat. Semua data ini diperkirakan akan menjadi faktor penting yang memengaruhi arah pasar ke depan.