STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia sontak tersungkur pada penutupan perdagangan Kamis (22/6/2023) waktu setempat atau Jumat (23/6/2023) WIB. Jatuhnya harga komoditas ini antara lain dipicu oleh sinya kuat yang dikirimkan oleh sejumlah bank sentral global terkait pengetatan kebijakan moneter.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2023 ditutup tergelincir 3,02 dolar AS atau 4,16%, menjadi 69,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2023 berakhir jatuh 2,98 dolar AS atau 3,86%, menjadi 74,14 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak WTI meninggalkan level 70 dolar AS per barel. Itu karena para pelaku pasar dilanda kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga. Bank Sentral Inggris menaikan suku bunga sebesar 50 basis poin. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 25 basis poin. Kebijakan serupa diikuti oleh Bank Sentral Swiss dan Bank Sentral Norwegia pada Kamis (22/6/2023). Ini dikhawatirkan dapat mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Selain itu, bos Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan bahwa kebijakan pengetatan suku bunga bank sentra belum selesai. Powell menegaskan, suku bunga dana federal AS dapat dinaikkan dua kali lipat jika perekonomian terus berjalan seperti yang diproyeksikan.