STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir mixed pada penutupan perdagangan Kamis (22/6/2023) waktu setempat atau Jumat (23/6/2023) WIB. Ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu ditutup bervarias. Investor mempertimbangkan kesaksian bos Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang menyatakan bahwa kebijakan pengetatan suku bunga bank sentra belum selesai. Selain itu, para pemodal juga mencermati langkah terbaru sejumlah bank sentral global.
Kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup turun tipis 4,81 poin atau 0,01%, menjadi 33.946,71 poin. Indeks S&P 500 berakhir meningkat 16,20 poin atau 0,37%,menjadi 4.381,89 poin. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq ditutup bertambah 128,41 poin atau 0,95% menjadi 13.630,61 poin.
Dari 11 sektor utama S&P 500, enam diantaranya berakhir di teritori negatif. Adapun yang mempimpin penurunan ini adalah real estat dan energi yang masing-masing anjlok sebesar 1,44% dan 1,30%. Sedangkan pemimpin kenaikan yakni sektor konsumer non primer dan jasa-jasa komunikasi yang masing-masing menguat1,53% dan 1,15%.
Indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq mengakhiri penurunan yang terjadi selama tiga hari secara beruntun setelah bos The Fed Jerome Powell memastikan bahwa pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Saham Amazon melesat 4,26%, saham Apple naik 1,65%, dan Microsoft menguat 0,99%.
Investor juga mencermati Langkah sejumlah bank sentra yang belum selesai menaikkan suku bunga. Bank Sentral Inggris mengatrol suku bunga sebesar 50 basis poin. Kebijakan serupa dilakukan oleh Bank Sentral Swiss dan Bank Sentral Norwegia pada Kamis (22/6/2023).