STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau perkembangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), dan saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) karena bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulis, Jumat 25 Juli 2025 mengatakan, pengawasan terhadap pola transaksi saham MINA, PGUN, dan STAA dilakukan BEI dalam rangka perlindungan bagi investor.
Menurut Yulianto, informasi ini disampaikan agar investor lebih hati-hati dalam melakukan transaksi atas ketiga saham emiten tersebut di atas. Namun, Dia mengingatkan, pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Yulianto menghimbau kepada investor untuk memperhatikan jawaban manajemen MINA, PGUN, dan STAA atas permintaan konfirmasi BEI terkait perkembangan harga saham tersebut. Selain itu, investor juga diminta mencermati ketiga saham perusahaan tercatat di atas dan keterbukaan informasi.
Investor juga diminta untuk mengkaji kembali rencana corporate action ketiga Perusahaan Tercatat di atas apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. “Investor perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi terhadap saham MINA, PGUN, dan STAA,” ungkapnya.
Seperti diketahui, saham MINA pada perdagangan, Senin 28 Juli 2025 pukul 9.25 WIB terpantau di level Rp132 per unit, naik 4,76% dibanding penutupan, Jumat 25 Juli 2025 di Rp126. Selama sepekan perdagangan di BEI, harga saham MINA telah anjlok 48,23%.
Adapun saham PGUN berada di level Rp1.105 per unit, pada perdagangan, Senin 28 Juli 2025, naik 20,77% dibanding, Jumat 25 Juli 2025 di Rp915 per unit. Dalam perdagangan sepekan, harga saham PGUN sudah melonjak 60,52%, dari Rp570 per unit pada 18 Juli 2025 menjadi Rp915 per unit pada 25 Juli 2025.
Sedangkan saham STAA terpantau di posisi Rp895 per unit, naik 0,56% dibanding penutupan Jumat, 25 Juli 2025 di Rp890. Jika dibanding antara harga penutupan 18 Juli 2025 di Rp820 per unit, maka saham STAA telah meningkat sebesar 8,53%. (konrad)