STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 4,5%-5,3% pada 2023. Adapun laju inflasi diproyeksikan terjaga di kisaran 3%±1% pada 2023. Hal itu dikemukakan Perry Warjiyo, Gubernur BI dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/1).
Perry mengemukakan, kinerja ekonomi Indonesia yang sangat baik saat ini akan terus berlanjut di tengah masih terdapatnya potensi ketidakpastian di perekonomian global. “Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sekitar 4,5% – 5,3%, dan inflasi diproyeksikan terjaga di kisaran 3%±1%,” kataya.
Perry menambahkan, beberapa hal yang menjadi potensi ketidakpastian tahun ini antara lain, perlambatan ekonomi global (slower growth), masih tingginya laju inflasi (high inflation), suku bunga kebijakan yang tinggi untuk waktu yang lama (higher policy rate for longer), nilai tukar dolar AS yang tetap kuat, dan fenomena cash is the king.
Dalam menghadapi potensi ketidakpastian tersebut, Perry menekankan pentingnya strategi KIS, yaitu Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi, dalam menyusun berbagai kebijakan. “Implementasi KIS oleh BI bersama dengan Pemerintah dan stakeholder selama 2022 terbukti efektif menjaga resiliensi perekonomian dan stabilitas keuangan Indonesia,” katanya.