Rabu, Oktober 16, 2024
26.7 C
Jakarta

Bumi Serpong Damai Incar Prapenjualan Rp8,8 Triliun pada 2023

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengincar prapenjualan sebesar Rp8,8 triliun pada 2023. Angka ini sama dengan realisasi prapenjualan yang dicapai oleh pengembang kawasan kota mandiri BSD City terbesar di Indonesia itu pada 2022 sebesar Rp8,8 triliun.

Menurut Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, pada tahun  lalu, Perusahaan yang merupakan bagian dari kelompok bisnis properti Sinar Mas Land tersebut membidik prapenjualan Rp7,7 triliun.  “Target tahun 2023 ditetapkan secara konservatif, namun tetap mencerminkan optimisme kami terhadap pasar properti nasional,” ujarnya ditulis Kamis (23/2/2023).

Hermawan mengemukakan, hal ini sejalan dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 4,5-5,3%. Selain itu, diperkirakan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan menurun dan kembali ke sasaran 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024.

Target prapenjualan, demikian Hermawan, sebagian besar akan dikontribusikan oleh penjualan residensial (landed house) yakni sebesar 65%. Kemudian 17% berasal dari penjualan komersial (kavling tanah, ruko/rukan, kondominium) dan 18% dari potensi penjualan lahan yang dijual kepada perusahaan patungan.

“Sebagai proyek unggulan, BSD City membidik kontribusi 58%, termasuk peluncuran hunian secara bertahap untuk hunian Tanakayu, The Ostara, Eonna, Hiera, The Zora, Nava Park, Enchante,” paparnya.

Hermawan mengatakan, dari peluncuran bisnis komersial pihaknya menargetkan sebesar Rp1,1 triliun. Itu akan diperoleh dari penjualan lahan kavling komersial kepada pihak ketiga. Selain itu, ada kontribusi tambahan produk komersialnya yang terdiri dari ruko, perkantoran toko, proyek apartemen siap jual (Akasa, Upperwest, Casa de Parco) dan business loft di lokasi strategis dan terkemuka.

“Sisanya 42% dikontribusikan dari prapenjualan antara lain Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Legenda Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya (Tangerang), Grand City Balikpapan (Kalimantan), Southgate TB Simatupang (Jakarta Selatan), The Elements (CBD Jakarta), Aerium (Jakarta Barat) dan Klaska (Surabaya),” tukasnya.

Selama tahun 2022, kata Hermawan, terjadi peningkatan permintaan yang lebih baik terhadap perumahan dengan harga di segmen menengah yakni di bawah Rp3 miliar per unit dan segmen menengah ke atas Rp3-5 miliar per unit. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar pada tahun 2023, manajemen memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.

“BSDE pada tahun 2023 berencana untuk meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp1-30 miliar per unit untuk rumah tapak segmen menengah hingga premium. Produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial termasuk yang dijual kepada perusahaan patungan,” tandas Hermawan.

Artikel Terkait

Agresif Belanja Saham, Bos Prima Globalindo Logistik Kuasai 52,65% Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Darmawan Suryadi SM, Direktur Utama PT Prima...

BEI Suspensi Perdagangan Saham PP Properti. Ternyata Ini Penyebabnya?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi)...

Naik 0,58%, IHSG Sesi I di 7.603,861

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini