STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia turun tipis pada akhir perdagangan Jumat (21/2/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (22/2/2025) WIB. Penurunan terjadi setelah emas mencetak rekor tertinggi sehari sebelumnya. Investor melakukan aksi ambil untung, tetapi emas tetap mencatat kenaikan mingguan kedelapan secara beruntun.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat turun 0,1% menjadi US$2.935,75 per ons. Sepanjang pekan ini, emas telah menguat sekitar 1,7% setelah mencapai rekor US$2.954,69 pada Kamis. Sementara itu, emas berjangka AS melemah 0,2% ke posisi US$2.950,30.
Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold, menyatakan bahwa penurunan ini merupakan aksi ambil untung klasik setelah pencapaian rekor baru. Namun, fundamental emas tetap kuat.
Harga emas telah memecahkan dua rekor tertinggi minggu ini, diperdagangkan di atas US$2.950 per ons. Ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global dan ketidakstabilan politik meningkatkan minat investor terhadap emas, yang telah naik 11,5% sepanjang 2025.
Analis di Commerzbank mencatat bahwa permintaan emas saat ini didorong oleh investor Barat dan bank sentral. Investor ETF tampaknya ikut serta dalam tren ini.
Rencana tarif baru Presiden AS, Donald Trump, termasuk bea pada produk kayu dan hutan, menambah kekhawatiran pasar. Sebelumnya, telah diumumkan tarif pada mobil impor, semikonduktor, dan farmasi, serta tambahan 10% pada impor China dan 25% pada baja dan aluminium.
Peran emas sebagai aset safe-haven belum sepenuhnya terealisasi, karena peralihan dari aset berisiko ke aset aman belum signifikan, dengan dana masih berada di pinggir. Investor juga memantau kebijakan suku bunga Federal Reserve AS, mengingat kebijakan Trump dianggap inflasioner. Inflasi yang lebih tinggi dapat mendorong Fed mempertahankan suku bunga tinggi, mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Harga perak spot turun 0,8% menjadi US$32,68 per ons, dan paladium melemah 0,9% ke US$968,74. Kedua logam ini masih menuju kenaikan mingguan. Platinum turun 0,7% ke US$972,19 dan diperkirakan mengalami penurunan mingguan.