STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), tampaknya masih berat untuk bisa rebound pada perdagangan Kamis (7/7/2022). Hal ini disampaikan oleh Edwin Sebayang, pengamat Pasar Modal, dalam risetnya di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Edwin mengatakan, banyak faktor yang meghadang gerak langkah IHSG hari ini. Itu antara lain adalah kembali rontoknya harga beragam komoditas. Sebut saja komoditas seperti oil, CPO, nikel dan timah. Harga oil jatuh hingga 1,51% dan gold terjerembab sebesar 1,57%. Adapun harga CPO turun 3%, nikel merosot 4,5% dan timah amblas 2,25%.
Kondisi di atas, lanjut Edwin, diperparah dengan kejatuhan kembali EIDO yang cukup tajam sebesar 0,18%. Kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menembus Rp15.000/dolar AS menambah berat tekanan kepada IHSG. Ini masih ditambah lagi dengan kembali naiknya yield obligasi AS ke level +2,934%.
“ini memperberat gerak langkah IHSG untuk rebound Kamis ini. Walaupun, Indeks DJIA semalam menguat sebesar 0,35% dan berlanjutnya kenaikan harga coal sebesar 4,45%,” beber Edwin.
Pada perdagangan hari ini, Edwin memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran antara 6.597 –6.701 poin. Untuk itu, Edwin merekomendasikan ‘beli‛ saham PT Aneka Gas Industri tbk (AGII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA) PT AKR Corporindo tbk (AKRA) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
“Sell saham HRTA, ANTM, MDKA, MEDC, ELSA, AALI, LSIP,” ujar Edwin.