STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) perusahaan agro-pangan yang memproduksi pakan ternak, peternakan unggas, produksi komersial ayam pedaging, ikan, udang, daging sapi, dan produk makanan olahan membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp929,72 miliar (Rp80 per saham) pada 2023. Pencapaian ini turun 34,51% dibandingkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,42 triliun (Rp122 per saham) pada 2022.
Menurut laporan keuangan JPFA yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (04/3/2024), tergambar, penurunan laba disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan, beban penjualan dan pemasaran dan beban umum dan administrasi sepanjang tahun 2023.
Penurunan laba JPFA terjadi di tengah peningkatan penjualan bersih sebesar 4,49%, dari Rp48,97 triliun pada 2022 menjadi Rp51,17 triliun pada 2023. Akan tetapi, peningkatan beban pokok JPFA lebih besar dari kenaikan penjualan bersih, yaitu 5,74%, dari Rp41,29 triliun menjadi Rp43,66 triliun. Akibatnya, laba kotor JPFA tergerus 2,21% menjadi Rp7,51 triliun pada 2023, dari Rp7,68 triliun pada 2022.
Selain beban pokok tersebut, beban penjualan dan pemasaran JPFA meningkat 14,92% dari Rp1,81 triliun menjadi Rp2,08 triliun. Beban umum dan administrasi naik 2,93% dari Rp3,07 triliun menjadi Rp3,16 triliun, Beban lainnya juga naik 2,81% dari Rp191,67 miliar menjadi Rp197,05 miliar. Hal ini menyebabkan laba usaha JPFA merosot sebesar 19,64%, dari Rp2,75 triliun menjadi Rp2,21 triliun.
Sementara itu, total aset JPFA naik 4,34%, dari US$32,69 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp34,11 triliun per 31 Desember 2023. Adapun ekuitas bersih JPFA naik 3,81% dari Rp13,65 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp14,17 triliun per 31 Desember 2023. Total liabilitas JPFA meningkat 4,73% dari Rp19,04 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp19,94 triliun per 31 Desember 2023.