STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sesuai ramalan kalangan pelaku pasar, Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin.
Keputusan ini diambil dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 20-21 September 2022. Adapun suku bunga acuan Fed Fund Rate ditetapkan naik 75 basis poin menjadi 3 – 3,25%.
Untuk diketahui, The Fed sudah tiga kali berturut-turut menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin. Boleh dibilang, kebijakan Bank Sentral AS ini merupakan langkah pengetatan paling agresif sejak Paul Volcker memimpin The Fed pada awal 1980-an.
Dilain pihak, median prospek kenaikan suku bunga oleh pejabat The Fed, atau yang kerap disebut dot plot, menunjukkan suku bunga acuan naik menjadi 4,4% pada akhir tahun. Itu artinya, kenaikan tersebut melebihi proyeksi pada Juni sebesar 3,4%.
Kendati begitu, hingga akhir tahun 2023, proyeksi suku bunga acuan Fed Fund Rate tetap pada kisaran 4,6%. Dot plot pada akhir tahun 2024 naik menjadi 3,9% dari 3,4%. Adapun prospek suku bunga acuan jangka panjang tetap pada 2,5%.
Menurut FOMC, keputusan menaikan suku bunga acuan karena mereka sangat memperhatikan risiko inflasi. Bank sentral juga menegaskan akan mengantisipasi bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai,.
“Kami berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke target 2%,” ujar FOMC dalam pernyataan resminya.