Senin, Desember 8, 2025
25.9 C
Jakarta

BTN Bidik Pertumbuhan Kredit 9% di 2025, Andalkan KPR Subsidi dan Aturan Baru Pemerintah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 7-9% year-on-year pada 2025. Target ini sejalan dengan penambahan kuota KPR Subsidi lewat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) serta dukungan kebijakan pemerintah di sektor perumahan.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan penambahan kuota KPR FLPP menjadi 350.000 unit pada 2025, dari sebelumnya 220.000 unit, memberi ruang tambahan bagi BTN untuk menyalurkan KPR Subsidi. “Pertumbuhan kredit pada 2025 kami harapkan berada di kisaran 7-9% sejalan dengan adanya tambahan kuota KPR FLPP menjadi 350.000 unit pada akhir Juni yang lalu. Realisasi KPR Subsidi nasional masih di angka 121.000 unit rumah, sedangkan BTN sudah menyalurkan hampir 100.000 atau 78% dari total nasional. Kami berharap ada dorongan positif dari kuota yang lebih banyak tahun ini,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/9).

BTN juga berharap aturan baru pemerintah terkait batas maksimal penghasilan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penerima FLPP bisa mendorong permintaan KPR Subsidi. “Di aturan yang baru, maksimal penghasilan MBR terbagi dalam beberapa zona. Untuk Jabodetabek ditetapkan Rp12 juta untuk single income dan Rp14 juta untuk joint income bersama pasangan. Mudah-mudahan kebijakan ini dapat memperbaiki kemampuan bayar para pembeli rumah,” tambah Nixon.

Hingga semester I-2025, BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp376,11 triliun, naik 6,8% yoy dibanding Rp352,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong kredit sektor perumahan yang naik 6,2% menjadi Rp317,77 triliun dan kredit non-perumahan yang tumbuh 10,5% yoy menjadi Rp58,34 triliun.

Pada sektor perumahan, KPR subsidi naik 6,5% menjadi Rp182,17 triliun. KPR non-subsidi ikut tumbuh 8,8% menjadi Rp110,72 triliun. Kenaikan penyaluran kredit mendorong pendapatan bunga BTN naik 23,5% yoy menjadi Rp18,50 triliun hingga Juni 2025. Angka ini melampaui pertumbuhan biaya bunga yang hanya 2,3% yoy berkat strategi perseroan dalam mengatur struktur pendanaan.

BTN pun membukukan pendapatan bunga bersih Rp9,34 triliun, naik 55,1% yoy. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) ikut terdongkrak 139 basis poin menjadi 4,4% per akhir Juni 2025. “Atas pencapaian tersebut, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun pada akhir semester I-2025, bertumbuh double digit sebesar 13,6% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun,” papar Nixon.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BTN mencatat pertumbuhan 11,2% yoy menjadi Rp406,38 triliun dari Rp365,38 triliun pada semester I-2024. Nixon menegaskan pertumbuhan ini sejalan dengan strategi memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah (CASA) dari segmen ritel dan institusi.

Pertumbuhan CASA juga ditopang peningkatan pengguna aplikasi Bale by BTN. Hingga akhir Juni 2025, jumlah user Bale by BTN sudah mencapai 2,7 juta, melonjak 68,8% yoy dari 1,6 juta pada periode yang sama tahun lalu. Transaksi yang tercatat mencapai 931,5 juta dengan nilai Rp43,1 triliun selama semester I-2025.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Mulai 1 Januari 2026, Sistem Co-Payment Asuransi Kesehatan Siap Jalan! Begini Aturannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Komisi XI DPR RI menggelar rapat...

MDKA dan EMAS Teken Perjanjian Pinjaman US$50 Juta, Ini Tujuannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Direksi PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)...

Realisasi Target Penjualan Sunson Textile (SSTM) 92,5% per September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Penjualan PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru