STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan hampir 1% pada penutupan perdagangan Kamis (11/1/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (12/1/2024) WIB. Melesatnya harga komoditas ini setelah Iran menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Oman. Aksi Iran tersebut meningkatkan potensi konflik di Kawasan Timur Tengah.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 ditutup mendaki sebesar 65 sen atau 0,91%, menjadi $72,02 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret 2024 menguat sebesar 61 sen atau 0,79, ditutup pada $77,41 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pada awal sesi perdagangan, kedua benchmark tersebut sempat naik lebih dari $2 per barel. Namun mengalami penurunan akibat lonjakan inflasi tak terduga di Amerika Serikat dan laporan bahwa China mengurangi impor minyak dari Arab Saudi.
Iran menyita kapal tanker yang membawa minyak mentah Irak yang akan dikirim ke Turki sebagai balasan atas penyitaan kapal yang sama dan minyaknya oleh Amerika Serikat tahun lalu. Penyitaan terhadap kapal bernama St Nikolas bendera Kepulauan Marshall ini bersamaan dengan serangkaian serangan oleh milisi Houthi yang didukung Iran di jalur pengiriman Laut Merah.
Milisi Houthi yang berbasis di Yaman melancarkan serangan terbesar mereka minggu ini terhadap jalur pelayaran komersial di Laut Merah. Amerika Serikat dan Britania Raya mengisyaratkan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika serangan terus berlanjut. Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut penghentian segera serangan Houthi.
Pemimpin kelompok tersebut, Abdel-Malek al-Houthi, mengatakan bahwa setiap serangan terhadap Houthi tidak akan tinggal diam. Ia juga menegaskan bahwa tanggapan terhadap serangan semacam itu akan lebih besar daripada serangan baru-baru ini di mana drone dan misil mereka mengincar kapal Amerika Serikat di Laut Merah.