STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Minat investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia masih terus meningkat. Terbukti, berdasarkan catatan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal mencapai 11,47 juta investor per 8 Agustus 2023. Angka itu meningkat 11,22% secara year to date (ytd). Berdasarkan berdasarkan data Single Investor Identification (SID), penambahan jumlah investor pasar modal mencapai 10,31 juta investor dari akhir tahun 2022.
Menurut Samsul Hidayat, Direktur Utama  KSEI, berdasarkan jumlah tersebut, investor saham dan surat berharga lainnya berjumlah 4,90 juta, reksa dana 10,74 juta, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 931 ribu.
Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467 ribu investor saham menjadi 4,91 juta investor saham.
Selain itu, partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38% dari total transaksi investor saham pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi investor institusi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
“Dari sisi demografi per 8 Agustus 2023, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,16% laki-laki, 56,98% berusia di bawah 30 tahun, 32,29% pegawai swasta, negeri dan guru, 64,04% berpendidikan terakhir SMA dan 46,92% berpenghasilan Rp10jt – 100jt per tahun,” jelas Samsul, di Jakarta, dikutip Jumat (11/8/2023).
Berdasarkan komposisi kepemilikan, lanjut Samsu, investor lokal di Indonesia masih mendominasi sebesar 99,68%. Adapun rinciannya sebanyak 99,57% untuk investor saham, dan 99,91% untuk investor reksa dana. Sedangkan dari jenis investor, investor individu menempati urutan pertama dengan jumlah 11,42 juta.
Dominasi dari investor muda di pasar modal Indonesia juga terlihat dari kepemilikan rekening investor di agen penjual efek reksa dana financial technology yang saat ini telah mencapai 78%. Sedangkan aset under management (AUM) reksa dana yang tercatat di KSEI sampai dengan 8 Agustus 2023 berjumlah Rp794,89 triliun atau sedikit menurun 3,17%.