STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (21/7/2025) waktu setempat. Sentimen positif datang dari sikap bank sentral Tiongkok yang mempertahankan suku bunga pinjamannya. Namun, ketegangan soal tarif dagang dengan Amerika Serikat tetap menjadi perhatian utama pelaku pasar.
Mengutip CNBC International, Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun pada level sebelumnya. Keputusan ini memberi sinyal stabilitas kebijakan moneter di tengah ketidakpastian global.
Di tengah kabar tersebut, indeks Shanghai Composite naik 0,72% dan berakhir di level 3.559,79. Pasar Hong Kong juga mencatat penguatan. Indeks Hang Seng bertambah 0,68% ke posisi 24.994,14.
Sementara itu, indeks Nifty 50 India ikut naik 0,49% ke level 25.090,70 setelah regulator dilaporkan memberi lampu hijau kepada perusahaan trading asal AS, Jane Street, untuk kembali beroperasi di pasar India.
Dari Singapura, Straits Times Index mencatat rekor tertinggi baru dan memperpanjang reli selama sebelas hari berturut-turut.
Indeks Kospi Korea Selatan dan Nikkei 225 Jepang cenderung stagnan. Meskipun begitu, yen Jepang justru menguat setelah partai penguasa kehilangan mayoritas di pemilihan majelis tinggi.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 tidak mengalami perubahan berarti dan bertahan di level 8.668,20.
Di sisi lain, pelaku pasar tetap mewaspadai perkembangan terbaru dari Amerika Serikat. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan bahwa 1 Agustus adalah batas waktu yang tegas bagi negara-negara untuk mulai membayar tarif.
“Tidak ada yang menghentikan negara-negara untuk berbicara dengan kami setelah 1 Agustus,” kata Lutnick.
Meskipun ketegangan dagang masih membayangi, investor tampaknya mulai fokus pada kekuatan ekonomi domestik dan potensi pertumbuhan dari kawasan Asia.
Pasar juga mulai melirik aset kripto. Sejumlah analis memperkirakan bitcoin masih punya ruang untuk menguat lebih jauh.
