STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Martina Berto Tbk (MBTO) membidik penjualan Rp525,04 miliar pada 2024, sekitar 25,45% lebih tinggi dibanding penjualan MBTO pada 2023 sebesar Rp418,53 miliar. Adapun laba bersih perusahaan kosmetik tersebut diproyeksikan mencapai Rp23,47 miliar pada tahun 2024.
Berdasarkan materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/6/2024) disebutkan, untuk mencapai target penjualan di atas, Manajemen Perseroan akan menyasar pemasaran produk ke generasi milenial dan Z, melakukan Rejuvinasi , investasi media digital dan meningkatkan penjualan online, distribusi yang lebih merata, serta melakukan inovasi produk baru.
Hingga kuartal I 2024, MBTO Â membukukan penjualan sebesar Rp112,43 miliar, naik 5,28% dari Rp106,79 miliar pada kuartal I 2023. Pencapaian penjualan tersebut mencerminkan sekitar 21,41% dari target Perseroan tahun ini.
Beban pokok penjualan MBTO turun sebesar 9,6% menjadi Rp66,66 miliar pada kuartal I 2024, dari Rp73,75 miliar pada kuartal I 2023. Penurunan beban pokok penjualan mendorong, laba kotor Perseroan tumbuh 3,7% menjadi Rp40,12 miliar pada kuartal I 2024 jika dibandingkan Rp38,67 miliar pada kuartal I 2023.
PT Martina Berto Tbk (MBTO) didirikan tahun 1977 oleh Martha Tilaar dan rekanannya. Perusahaan ini memproduksi produk kosmetik dan obat tradisional dengan bendera ‘Sariayu Martha Tilaar’. Pabrik modern pertama dibuka pada tahun 1981.
Saat ini, perseroan memiliki dua pabrik modern di Pulogadung dan Bekasi yang memproduksi berbagai merek kosmetik, seperti Sariayu, Mirabella, Cempaka, PAC, Belia, dan Caring Colours. MBTO juga memproduksi produk perawatan rambut merek Rudy Hadisuwarno, produk perawatan kulit Biokos, dan Dewi Sri Spa. Produk herbal diproduksi di pabrik di Gunung Putri, Bogor. (konrad)