STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) berhasil membukukan laba sebesar Rp194,84 miliar (Rp23,72 per saham) pada 2024. Di periode yang sama 2023, emiten produsen remah karet ini rugi Rp70,39 miliar.
Pencapaian laba KMTR, menurut laporan keuangan per 31 Desember 2024 yang diumumkan Selasa (11/3/2025), ditopang oleh penjualan bersih yang meningkat 23,18% menjadi Rp11,25 triliun pada 2024, dari Rp9,14 triliun pada tahun 2023.
Mayoritas pendapatan KMTR sepanjang 2024 didominasi oleh penjualan barang jadi karet yakni sebesar Rp11,19 triliun, atau sekitar 99,45% dari total penjualan Perseroan. Penjualan barang jadi karet ke pihak berelasi sebesar 76,37% dan pihak ketiga Rp70,54%. Sedangkan penjualan sawit dan jasa titip olah hanya menyumbang penjualan, masing-masing Rp45,48 miliar dan Rp12,36 miliar.
Kenaikan penjualan disertai peningkatan beban pokok penjualan KMTR sebesar 18,13%, dari Rp8,63 triliun pada 2023, menjadi Rp10,20 triliun tahun 2024. Namun, laba kotor emiten produsen remah karet itu melonjak 109,9% menjadi Rp1,05 triliun pada 2024, dibandingkan Rp502,63 miliar pada tahun 2023.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, emiten dengan aset Rp5,6 triliun pada 2024 itu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp279,53 miliar pada 2024. Pada periode sama 2023, KMTR rugi sebelum pajak Rp47,56 miliar.
Sekedar informasi, KMTR merupakan produsen remah karet terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi karet dengan spesifikasi teknis, juga dikenal sebagai Karet Standar Indonesia (SIR), yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan ban kendaraan di banyak pabrik global, seperti Bridgestone, Michelin, Goodyear, dan Pirelli.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 dan merupakan perusahaan induk dari 15 anak perusahaan pengolah karet di Sumatera dan Kalimantan. Secara total, kapasitas produksi tahunan adalah sekitar 720.000 metrik ton. (konrad)