STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sebanyak 700 juta saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) akan ditawarkan ke investor publik dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 11-13 Juli 2022. Penawaran awal atau book building dimulai pada 27-29 Juli 2022.
Menurut prospektus rencana IPO saham yang diumumkan, Senin (27/6), manajemen DEWI mengemukakan, harga perdana perseroan antara Rp 100-110 per saham. Dari IPO saham, calon emiten di bidang budidaya ayam dan perdagangan eceran hewan ternak ini akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp 70 miliar.
Menurut Direksi DSF, sebesar Rp7,48 miliar (11,88%) dana PUP saham untuk pembelian tanah afiliasi, Rp3,67 miliar (5,83%) untuk pembelian tanah non-afiliasi, Rp6,50 miliar (10,32%) untuk pembangunan fasilitas Rumah Potong Ayam (RPA), Rp9,99 miliar (15,85%) untuk pembangunan fasilitas Broiler Commercial Farm, sisanya Rp42,36 miliar (56,12%) untuk modal kerja DSF.
Saham DSF bernominal Rp50 per unit itu akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Juli 2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan pernyataan efektif untuk PUP DSF pada 8 Juli 2022.
Direksi DSF telah menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Penjualan DSF per 31 Maret 2022 mencapai Rp23,40 miliar, tumbuh 0,30%, dari Rp23,33 miliar per Maret 2021. Akan tetapi, beban umum dan administrasi DSF meningkat 214,28% menjadi Rp1,21 miliar dari Rp385,17 juta. Ini mengakibatkan laba usaha Perseroan merosot 34,39% menjadi Rp1,66 miliar per Maret 2022, dari Rp2,53 miliar per Maret 2021.
Calon emiten beraset Rp90,53 miliar per 31 Maret 2022 ini membukukan laba bersih tahun berjalan Rp1,42 miliar (Rp1,089 per saham) per Maret 2022, turun 40%, jika dibandingkan Rp2,37 miliar (Rp1,824 per saham) per Maret 2021.