STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Populix, sebuah perusahaan riset berbasis digital asal Indonesia, meraih pendanaan Seri-A senilai US$7,7 juta atau setara dengan Rp114 miliar. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Intudo Ventures dan Acrew Capital, dengan partisipasi dari Altos Ventures dan Quest Ventures.
“Melalui putaran pendanaan ini, Populix berkomitmen akan terus berupaya untuk mendigitalisasi seluruh proses pengumpulan data, mengoptimasi fitur yang sudah tersedia, meluncurkan layanan-layanan baru, memperluas pasar, dan menambah kapasitas talenta SDM kami,” ujar Dr. Timothy Astandu, Co-Founder & CEO, Populix, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/6).
Menurut Timothy, pendanaan Seri-A ini antara lain akan digunakan Populix untuk merekrut lebih banyak talenta di bidang product and tech, melakukan pengembangan kapasitas SDM perusahaan, serta melakukan perluasan pasar.
“Populix berencana untuk memulai ekspansi regionalnya di tahun 2023 dengan tujuan utamanya ke negara-negara tetangga di wilayah Asia Tenggara,” terang Timothy.
Sejak tahun 2020, Populix telah membantu lebih dari 1.500 klien. Mulai dari perusahaan yang terdaftar di Fortune Global 500, pemerintah, perusahaan lokal, UMKM, hingga akademisi dan individu. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Populix juga telah berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar tiga kali lipat.
Saat ini, Populix memiliki lebih dari 300.000 basis responden yang tersebar di 300 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Untuk memastikan kualitas dari para responden tersebut, Populix melakukan skrining berkala untuk terus memahami preferensi, kebiasaan, dan opini mereka; serta menerapkan sistem PopScore yang menilai tingkat kejujuran dan keaktifan masing-masing responden.
Populix yang didirikan pada Januari 2018 itu, menawarkan layanan riset komprehensif secara kuantitatif maupun kualitatif untuk memahami kebutuhan pelanggan, menganalisis pasar, product testing, UI/UX study, brand health tracker, dan sebagainya.