Senin, Oktober 20, 2025
27.7 C
Jakarta

Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,96% Tahun 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,12% (yoy) pada triwulan II 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di level 4,87%.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama. Lonjakan ini terutama dipicu oleh libur Lebaran dan sekolah.

Konsumsi masyarakat tumbuh 4,97% yoy, naik tipis dari 4,89% pada triwulan I 2025. Selain konsumsi, investasi ikut menopang pertumbuhan. Investasi melonjak 6,99% yoy pada triwulan II 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan 2,12% pada triwulan sebelumnya. Kenaikan ini tercermin dari meningkatnya impor barang modal, terutama mesin dan peralatan.

“Berdasarkan data dari Mandiri Spending Index (MSI), pertumbuhan tahunan triwulan II 2025 didorong oleh kategori belanja yang terkait dengan leisures, mobility, dan juga educational services. Belanja masyarakat yang terkait dengan transportasi tumbuh 71% (yoy),” ujar Andry dalam Mandiri Economic Outlook Q3 2025 di Jakarta pada Kamis (28/8).

Ia menilai dominasi penduduk usia muda menjadi faktor penting. Kelompok ini mendorong pertumbuhan konsumsi berbasis pengalaman atau experience-based consumption. Segmen tersebut dinilai perlu dijaga agar tetap menjadi katalis positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Meski begitu, tren belanja masyarakat mulai bergeser kembali ke kebutuhan pokok. Hingga minggu ketiga Agustus, belanja supermarket tumbuh 4,2% dibandingkan akhir periode liburan. Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan sub-kelompok belanja lainnya.

“Artinya, pasca libur sekolah, masyarakat kembali ke supermarkets untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga. Selain itu, Bank Mandiri juga melihat terdapat kenaikan preferensi belanja masyarakat untuk experienced-based seperti makan di luar, travel, dan transportasi dibandingkan pembelian barang (product-based). Hal ini tercermin dari index belanja experience-based yang meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan 2024,” papar Andry.

Selain konsumsi dan investasi, belanja pemerintah mulai membaik meski masih terkontraksi tipis -0,33% yoy. Kinerja ekspor tetap positif berkat langkah antisipatif eksportir yang mempercepat pengiriman barang sebelum penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat.

Dari sisi domestik, inflasi Juli 2025 tercatat 2,37% yoy. Angka ini masih terkendali meski dipengaruhi biaya pendidikan dan harga pangan. Stabilitas pasar keuangan mulai terjaga dengan dukungan aliran modal asing. Kondisi tersebut memberi ruang bagi Bank Indonesia menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5% pada Agustus 2025.

“Bank Mandiri memproyeksikan perekonomian Indonesia pada tahun 2025 masih berpeluang tumbuh sebesar 4,96% di tengah berbagai tekanan global maupun domestik. Untuk menjaga momentum tersebut, diperlukan dukungan kebijakan countercyclical yang mampu memberikan bantalan bagi perekonomian dalam menghadapi tekanan eksternal,” tambah Andry.

Ia juga menekankan kebijakan moneter Bank Indonesia diperkirakan tetap akomodatif. Ruang pelonggaran masih terbuka selama stabilitas harga terjaga dan risiko eksternal bisa dimitigasi. Dari sisi fiskal, percepatan realisasi belanja diperlukan agar bisa menopang perekonomian di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Artikel Terkait

Kinerja Pertambangan dan Konstruksi Meningkat, Kegiatan Dunia Usaha Positif di Triwulan III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) menyampaikan, hasil Survei...

Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2025 Tumbuh 2% Jadi US$431,9 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi Utang...

Defisit APBN Triwulan III 2025 Terjaga di 1,56% PDB, Menkeu Purbaya: Fiskal Tetap Kredibel dan Adaptif

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru