Rabu, September 10, 2025
30.5 C
Jakarta

Pertamina Geothermal (PGEO) Groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), anak usaha PT Pertamina (Persero) resmi melakukan groundbreaking pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Ulubelu, Lampung,  pada tanggal 09 September 2025.

Fasilitas ini menjadi yang pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih. Pilot plant ini menjadi terobosan penting Pertamina dalam mendukung transisi energi, mempercepat bauran energy bersih, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius dalam keterangan tertulis, Rabu 10 September 2025 mengatakan, groundbreaking ini bukan hanya tonggak sejarah bagi Pertamina, tapi langkah konkret Pertamina group untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi bersih kelas dunia.

“Pengembangan green hydrogen selaras dengan dual growth strategy Pertamina Group, yaitu dalam hal mengembangkan portofolio bisnis rendah karbon untuk masa depan berkelanjutan,” tulis Simon dalam keterangan tertulisnya.

Melalui inisiatif ini, lanjut Simon, Pertamina membuktikan teknologi green hydrogen berbasis panas bumi dapat diterapkan secara nyata. Proyek ini juga menjadi fondasi regulasi, standar, dan model bisnis hidrogen di Indonesia., dan menjadi ekosistem energi baru yang bisa direplikasi di wilayah lain.

Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan mengemukakan, Ulubelu kembali menorehkan sejarah penting bagi Indonesia. Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Pertamina memiliki amanah besar dalam mewujudkan swasembada energi dan berkontribusi dalam transisi energi.

Ulubelu adalah kawasan energi panas bumi yang selama ini telah memberi manfaat bagi negeri. Dan Ulubelu kembali menorehkan catatan penting sebagai pionir melalui Groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen.

“Ke depan, Pilot Plant Ulubelu lebih dari persoalan teknologi atau investasi. Ini adalah tentang warisan berharga yang akan kita titipkan kepada generasi mendatang,” ungkapnya.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung menyampaikan perhargaan kepada Pertamina dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk yang telah menjalankan transformasi bisnis dengan melakukan integrasi investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) dengan Industri Green Hydrogen.

Menurut Yuliot, Green Hydrogen merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang rendah emisi. Cepat atau lambat energi terbarukan perlahan mendisrupsi energi fosil di masa mendatang yang menjadi core business Pertamina saat ini.

Pengembangan Green Hydrogen akan menambah daftar energi hijau namun berpotensi saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan semakin banyak alternatif pilihan, masyarakat tentu akan membandingkan mana yang lebih efektif dan lebih efisien. “Pilihan energi terbarukan yang lebih bervariatif akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam memilih kebutuhan sumber energi yang jauh lebih berkualitas namun tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, jelas Yuliot.

Seperti diketahui, Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ditargetkan mulai beroperasi pada 2026. Adapun nilai investasi proyek tersebut sekitar USD3 juta. Hidrogen hijau yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk uji pasar, termasuk ke sektor transportasi dan industri. (konrad)

Artikel Terkait

Tak Sekadar Suntik Modal, Morris Capital Masuk ke PIPA untuk Bangun Kolaborasi

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) menggelar...

BEI Resmi Cabut Suspensi, Saham DATA Cs Bisa Diperdagangkan Lagi Mulai Besok

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan...

MNC Digital (MSIN) Siap Gelar Private Placement 6,067 Miliar Saham, Dananya Buat Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT MNC  Digital Entertainment Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru