STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada tiga emiten. Pengumuman ini dilakukan untuk melindungi investor dari risiko yang mungkin muncul akibat volatilitas harga saham.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menyampaikan pengumuman UMA bukan berarti saham-saham ini melanggar aturan. Langkah ini diambil untuk memberi waktu bagi investor menganalisis pola transaksi dan perkembangan perusahaan tercatat, sekaligus menjaga stabilitas pasar. “Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujarnya melalui keterbukaan informasi di laman Bursa, dikutip Rabu (17/9/2025)..
Saham PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mengalami peningkatan harga di luar kebiasaan. Informasi terakhir dari perusahaan tercatat adalah tanggal 16 September 2025 melalui penjelasan atas volatilitas transaksi.
Saham PT Tanah Laut Tbk (INDX) juga tercatat mengalami UMA. Informasi terakhir perusahaan tercatat adalah tanggal 10 September 2025 melalui laporan bulanan registrasi pemegang efek. Sebelumnya, BEI telah mengumumkan UMA atas INDX pada 8 Januari 2025.
Selain itu, saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) tercatat mengalami UMA. Informasi terakhir dari perusahaan tercatat adalah 16 September 2025 melalui penjelasan atas volatilitas transaksi. Sebelumnya, DWGL beberapa kali masuk pengumuman UMA dan suspensi, termasuk: UMA pada 24 Februari 2025, suspensi sampai pengumuman lebih lanjut pada 18 November–27 Desember 2024, suspensi cooling down pada 13 November 2024, dan UMA pada 11 November 2024.
Yulianto mengimbau investor memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi emiten, mengkaji rencana corporate action yang belum disetujui RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi. “Para investor diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” tandasnya.
Saham IATA mencatat lonjakan pada perdagangan Selasa, 16 September 2025. Saham ditutup di Rp92 per lembar, naik Rp8 atau 9,52% dari sebelumnya. Harga pembukaan, tertinggi, dan terendah pada hari yang sama sama-sama Rp92. Kapitalisasi pasar IATA tercatat Rp2,88 triliun. Rasio harga terhadap laba (P/E) saham IATA tercatat 46,59. Dalam 52 minggu terakhir, harga tertinggi saham mencapai Rp92 dan terendah Rp36.
Saham INDX juga mengalami UMA pada hari yang sama. Harga saham ditutup di Rp170 per lembar, melonjak Rp44 atau 34,92%. Saham dibuka di Rp136 dan mencapai titik tertinggi Rp170, dengan terendah Rp136. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat Rp74,45 miliar. Sepanjang 52 minggu terakhir, harga tertinggi mencapai Rp170 dan terendah Rp67. Sebelumnya, BEI pernah mencatat UMA untuk INDX pada 8 Januari 2025.
DWGL turut mencatat lonjakan harga signifikan. Saham DWGL ditutup di Rp374 per lembar, naik Rp74 atau 24,67%. Harga pembukaan berada di Rp352, tertinggi Rp374, dan terendah Rp348. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat Rp3,46 triliun, dengan rasio P/E 19,83. Sepanjang 52 minggu terakhir, harga tertinggi saham ini Rp525 dan terendah Rp100. Bursa sebelumnya telah mencatat beberapa UMA dan suspensi terkait DWGL, termasuk pada 24 Februari 2025 dan November 2024.
