Kamis, Maret 20, 2025
26.7 C
Jakarta

KIJA Bidik Marketing Sales Naik 9,72% pada 2025, Ini Sumbernya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan penjualan pemasaran sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2025. Target ini naik 9,72% dari realisasi penjualan pemasaran sebesar Rp3,19 triliun pada 2024. Hal itu dikemukakan Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA.

Muljadi menjelaskan, sebesar Rp1,250 miliar dari target tersebut terdiri dari Cikarang & lainnya. Ini terdiri dari penjualan tanah matang dan produk industri sebesar Rp800 miliar, dan produk residensial dan komersial sebesar Rp450 miliar (termasuk Perusahaan Patungan). Sisanya sebesar Rp2,250 miliar berasal dari Kendal, yang seluruhnya merupakan produk industri.

“Sepanjang tahun 2024, KIJA telah merealisasikan Rp3,19 triliun penjualan pemasaran real estat (marketing sales), meningkat 28% dibandingkan target awal Rp2,5 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (21/2/2025).

Muljadi menejalskan, pada paruh kedua 2024, KIJA merevisi targetnya menjadi Rp3 triliun. Ini didorong oleh kinerja yang kuat pada saat itu serta pipeline yang solid. Pencapaian penjualan akhir ini melebihi target yang telah direvisi sebesar 6% dan melampaui 44% dari marketing sales FY23 yang tercatat sebesar Rp2,21 triliun.

Pada tahun 2024, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp942,9 miliar (meningkat 3% dibandingkan tahun 2023) dari lahan seluas 15,4 hektar. Pencapaian ini terutama berasal dari penjualan tanah matang kawasan industri senilai Rp478,7 miliar dengan lahan seluas 11,9 hektar.

Sementara untuk produk tanah dan bangunan sebesar Rp464,2 miliar, berasal dari bangunan pabrik (Standard Factory Building) dan produk residential komersial masing-masing sebesar Rp215,4 miliar dan Rp248,8 miliar.

Perlu diketahui, dari kawasan industri yang totalnya mencapai Rp694 miliar berasal dari investor domestik 78% dan sisanya 22% berasal dari investor asing (terutama dari China). Penjualan tunggal terbesar adalah penjualan lahan seluas 4 hektar kepada sebuah perusahaan Indonesia di sektor data center.

Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp2,14 triliun dari 135,9 hektar lahan di tahun 2024, meningkat sekitar 73% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,24 triliun. Di Kendal, investor asing (dari Hong Kong, China, dan Korea Selatan) mendominasi dengan kontribusi nilai sebesar 91% di tahun 2024, sedangkan investor domestik menyumbangkan sisanya sebesar 9%.

Dua pembeli lahan terbesar di Kendal pada tahun 2024 adalah perusahaan asal China dari sektor industri ban dan otomotif, yang masing-masing membeli lahan seluas 49 hektar (dalam 2 transaksi terpisah) dan 12,7 hektar. “Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya menambahkan marketing sales sebesar Rp101,9 miliar pada tahun 2024, meningkat 77% dibandingkan tahun 2023,” katanya.

Artikel Terkait

SOLA Raih Kontrak Pembangunan Jalan Hauling di Sumsel, Segini Nilainya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA)...

Buana Finance Tarik Kredit Rp765 Miliar dari Bank Danamon Buat Modal Kerja

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Buana Finance  Tbk (BBLD) telah...

Saham BREN, DCII, TPIA, BRPT, BBCA Angkat IHSG ke Zona Hijau, Naik 1,42%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini