STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tetap optimistis menatap kinerja tahun 2025. Perseroan menargetkan pertumbuhan yang seimbang antara ekspansi bisnis dan efisiensi di tengah pemulihan ekonomi.
Muhammad Awaluddin, Wakil Direktur Utama Telkom, menjelaskan strategi perusahaan. “Untuk tahun 2025, kami menargetkan pertumbuhan yang mencerminkan keseimbangan antara pertumbuhan dan efisiensi di tengah perbaikan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya saat sesi tanya jawab dalam Public Expose Live 2025 di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/9/2025).
Telkom menargetkan margin EBITDA di kisaran 50%, sebagai indikator komitmen menjaga profitabilitas tetap kuat. Belanja modal atau capex diproyeksikan sekitar 17-19% dari pendapatan. “Kami tetap fokus berinvestasi pada infrastruktur dan layanan digital yang menjadi prioritas, namun dengan disiplin agar menghasilkan return optimal bagi pemegang saham,” tambah Awaluddin.
Realisasi kinerja semester I 2025 menunjukkan pendapatan konsolidasi Telkom sebesar Rp73 triliun. EBITDA konsolidasi tercatat Rp36,1 triliun dengan margin 49,5%. Laba bersih mencapai Rp11 triliun, atau 15% dari pendapatan.
Belanja modal TelkomGroup tercatat Rp9,5 triliun, setara 13% dari total pendapatan, turun 18,7% YoY. Penurunan ini mengikuti strategi fokus alokasi capex agar setiap pengeluaran berorientasi pada pengembalian investasi.
Lebih dari 50% capex dialokasikan untuk perluasan konektivitas digital. Investasi mencakup jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel laut bawah laut. Sisanya digunakan untuk mengembangkan platform digital seperti data center, layanan cloud, dan layanan digital lainnya.
Awaluddin menegaskan, Telkom tetap memantau dinamika pasar dan kondisi makroekonomi sambil mendorong pertumbuhan layanan digital dan efisiensi biaya. “Dengan langkah ini, kami harapkan pencapaian sampai akhir tahun masih on track,” ujarnya.
Target pertumbuhan pendapatan Telkom tahun ini diproyeksikan relatif flat, dengan margin EBITDA dijaga di sekitar 50%. Perseroan juga fokus pada segmen B2B enterprise dan layanan digital untuk menopang kinerja di semester II 2025.
