Rabu, September 18, 2024
31.6 C
Jakarta

Cari Modal untuk Tuntaskan Proyek Strategis Nasional, Wijaya Karya Gelar Right Issue Rp9,2 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) II sebanyak 92,238 miliar saham Seri B bernominal Rp100 per unit dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Dari right issue tersebut, WIKA berpeluang meraih dana Rp9,2 triliun.

Rencana penerbitan saham baru atau right issue ini terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) WIKA  yang akan diselenggakan pada 21 Desember 2023.

Dana hasil penerbitan right issue tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Ibukota Negara serta untuk memperbaiki kondisi keuangan Perseroan.

Right issue ini diharapkan mampu memperkuat struktur permodalan Perseroan yang menjadi salah satu langkah stream penyehatan keuangan Perseroan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan memperbaiki kondisi keuangan Perseroan. Selain itu dapat mendukung Perseroan untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional dan proyek-proyek Ibukota Negara secara tepat waktu

Direksi WIKA dalam prospektus tambahan rencana penawaran umum terbatas saham atau right issue yang diumumkan, Rabu (6/12) menyebutkan, bagi pemegang saham Perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, maka pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham Perseroan maksimum sebesar 30,45%.

Per September 2023, WIKA masih merugi  Rp5,8 triliun per September 2023, membengkak 20.804% dari  rugi Rp27,96 miliar pada periode sama 2022. Kerugian tersebutantara lain disebabkan oleh beban lain-lain sebesar 658%, dari Rp595,95 miliar per September 2022, menjadi Rp4,5 triliun per September 2022.

Di samping beban lain-lain, kerugian emiten BUMN jasa konstruksi tersebut juga disebabkan oleh beban keuangan yang meningkat 192,29% menjadi Rp2,38 triliun per September 2023, dari Rp815,23 miliar per September 2022.

Kendati merugi, pendapatan WIKA naik 17,88% jadi Rp15,07 triliun pada Januari-September 2023, dari Rp12,79 triliun pada periode sama 2022. Penumbang terbesar pendapatan WIKA adalah bisnis infrastruktur dan gedung yakni Rp8,09 triliun. Adapun lini bisnis industri mengkontribusi pendapatan Rp3,4 triliun, serta bisnis energy dan industrial plant Rp2,58 triliun dan lainnya Rp800 miliar.

Artikel Terkait

Gegara Ketidakpastian Kelangsungan Usaha, BEI Gembok Perdagangan Saham SBAT

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara...

IHSG Pagi Ini Naik 0,48% di 7.869,271

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu...

Harga Bergerak Tak Wajar, BEI Awasi Perdagangan Saham PKPK dan TFAS

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini