STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi penguatannya terhadap euro setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga. Keputusan ini diumumkan pada penutupan perdagangan Rabu (19/3/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (20/3/2025) WIB. Bank sentral AS juga memberi sinyal akan memangkas biaya pinjaman sebesar 0,5% hingga akhir tahun.
Mengutip CNBC International, keputusan The Fed ini mempertimbangkan kebijakan tarif baru yang diterapkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Akibatnya, pejabat The Fed menaikkan proyeksi inflasi tahun ini menjadi 2,7%. Sebelumnya, mereka memperkirakan inflasi hanya mencapai 2,5% pada Desember lalu. Sementara itu, target inflasi jangka panjang The Fed tetap berada di 2%.
Pergerakan dolar terhadap euro sempat menguat cukup tajam. Namun, pada akhir perdagangan, euro melemah 0,49% terhadap dolar AS dan berada di level US$1,0889. Sebelumnya, euro sempat turun hingga US$1,0860.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, naik 0,35% ke level 103,65.