STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali naik pada penutupan perdagangan Rabu (19/3/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (20/3/2025) WIB, Harga logam mulia ini mendekati level tertingginya sepanjang sejarah. Kenaikan ini terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga, sesuai ekspektasi pasar.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$3.039,09 per ons troi. Sebelumnya, harga sempat mencapai rekor tertinggi US$3.045,24 per ons troi. Sementara itu, kontrak berjangka emas di AS ditutup stabil di US$3.041,20 per ons troi.
“Emas terus menguat di tengah ketidakpastian pasar. Pernyataan The Fed dan proyeksi ekonomi yang beragam menjadi pemicu,” kata Tai Wong, pedagang logam independen. Ia menambahkan bahwa emas sedang berada dalam tren bullish setelah menembus level US$3.000 dan akan terus naik di tengah ketidakpastian ekonomi serta kekhawatiran inflasi.
The Fed tetap mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%. Namun, bank sentral AS ini menaikkan proyeksi inflasi tahun ini dan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi di tengah kebijakan tarif baru yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Pekan lalu, Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 25%. Ia juga berencana memberlakukan tarif baru pada berbagai sektor mulai 2 April mendatang.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 62,1% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan Juni mendatang. Angka ini meningkat dari 57% sebelum pengumuman The Fed.
Harga emas telah naik lebih dari 15% sejak awal tahun. Logam mulia ini semakin diminati sebagai aset lindung nilai di tengah inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Selain itu, emas menjadi lebih menarik saat suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil seperti aset lainnya.
Dari sisi geopolitik, ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali meningkat. Kedua negara saling menuduh melanggar kesepakatan baru untuk tidak menyerang fasilitas energi. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya justru melemah. Perak turun 1,2% menjadi US$33,63 per ons troi. Platinum melemah 0,4% ke US$993,35 per ons troi, sedangkan paladium turun 0,7% menjadi US$960,23 per ons troi.