Rabu, Agustus 6, 2025
33.2 C
Jakarta

Humpuss Maritim (HUMI) Tambah Lini Usaha, Pacu Kinerja Keuangan 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) memiliki berbagai strategi pertumbuhan pada tahun 2025. Strategi Perseroan antara lain dengan menambah armada kapal, ekspansi lini usaha baru, serta mengedepankan praktik berbasis Environmental, Social, Governance (ESG).

Sehubungan dengan penambahan lini usaha ini, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang dilaksanakan, Selasa (20/5/2025) telah menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan berupa penambahan kegiatan usaha baru sesuai KBLI 52225, yaitu Aktivitas Pengelolaan Kapal.

HUMI akan menjalankan lini usaha aktivitas pengelolaan kapal dengan standar pemeliharaan internasional melalui PT Energi Maritim Internasional (EMI).

“Dengan penambahan bidang usaha KBLI 52225 tersebut, HUMI akan memperkuat kegiatan usaha dalam mengelola kapal milik grup Perseroan dan kapal milik perusahaan lainnya,” kata Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Atas penambahan kegiatan usaha baru, menurut Tirta, terdapat peningkatan pendapatan yang akan diperoleh dari kegiatan usaha pengelolaan kapal yaitu sebesar Rp5,33 miliar untuk perolehan pada semester II/2025.

Berikutnya pada tahun 2026-2029, tambahan pendapatan mencapai Rp10,67 miliar setiap tahunnya. Pada tahun-tahun operasional berikutnya, setelah memiliki pengalaman dan portofolio dalam mengelola kapal, melalui EMI, akan menawarkan jasa pengelolaan kapalnya kepada pihak ketiga.

RUPS Perseroan juga menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham senilai Rp18,04 miliar atau setara dengan Rp1 per lembar saham. Dividen tersebut mencapai 9,70% laba bersih setelah pajak yang menjadi hak pemilik entitas induk pada tahun buku 2024.

Selanjutnya, sisa laba bersih Perseroan setelah dikurangi pembagian dividen dan cadangan akan dicatat dalam saldo laba ditahan sebesar US$11.931.433 untuk membiayai pengembangan usaha HUMI ke depannya.

Menurut Tirta Hidayat,  bisnis distribusi dan infrastruktur energi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang sejalan dengan tuntutan global menuju net zero emission. HUMI juga memiliki prospek bisnis yang sangat baik ke depan karena terdapat sejumlah peluang yang dapat dioptimalkan seiring target pemerintah meningkatkan produksi LNG hingga dua kali lipat pada 2030.

Selain itu, lanjut Tirta, terdapat peluang bisnis baru dari rantai bisnis eksisting yang akan semakin memperkokoh posisi persaingan bisnis perseroan dalam lingkup industri kemaritiman maupun dengan industri lainnya.

“Pada 2025, HUMI juga berupaya untuk mengoptimalkan seluruh segmen pasar, seperti angkutan LNG, angkutan Oil & Chemical Tanker, FSO, harbour tug, pengawakan awak kapal, hingga pelatihan awak kapal,” ungkapnya.

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha tersebut, Tirta mengungkapkan, HUMI juga akan terus meningkatkan penerapan aspek keberlanjutan dan ESG pada semua lini usaha. Roadmap dan strategi penerapan ESG bertujuan untuk mewujudkan ambisi HUMI menjadi ESG Leader di industri pelayaran pada 2029.

Tirta Hidayat menyampaikan perusahaan berencana untuk terus berinvestasi dalam pengembangan armada, memperluas jaringan global, serta mengadopsi inovasi teknologi guna meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar.

“Sepanjang 2025, HUMI menargetkan untuk melakukan akuisisi terhadap 10 kapal dan pengembangan LNG logistic support. Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar US$39,57 juta,” ujarnya.

Rinciannya adalah, 4 Oil & Chemical Tanker, 5 Tugboat, 1 Platform Supply Vessel (PSV) serta LNG logistic support. Perseroan tetap akan konsisten agresif untuk anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker untuk menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.

Tirta menjelaskan, hingga kuartal I/2025, HUMI telah merealisasikan penambahan 2 kapal, yang terdiri dari 1 unit kapal Oil & Chemical, MT Mac Singapore dan 1 unit kapal Oil Tanker, MT Marlin 88, yang memiliki kapasitas tanki 50,322.80 cu meters dengan bobot mati (DWT) sebesar 34.995.

Dengan spesifikasi tersebut, papar Tirta, MT Marlin 88 dioptimalkan sebagai angkutan oil product kategori clean product, mencakup berbagai jenis kargo seperti Pertalite, Pertadex, Dexlite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene (Kero), Solar, Biosolar, Intermedia, HOMC, Naphtha, Light Naphtha, dan Fame.

Per Desember 2024, demikian Tirta, HUMI telah mengoperasikan 47 kapal milik yang beroperasi secara komersial, dengan perincian FSRU 1 unit, LNG 2 unit, minyak 5 unit, kimia 11 unit, tug assist 20 unit, dan kapal tug & barge 8 unit. Dan 16 kapal back-to-back yang mengangkut Minyak dan Chemical. (konrad)

Artikel Terkait

Perkuat Jaringan, Avian Brands Targetkan Buka 6 Pusat Distribusi Baru di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

IHSG Sesi I Tertahan di 7.514,660, Turun Tipis 0,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Emiten Tekstil (TRIS) Siap Jual Kembali  27,936 Juta Saham Tresuri, Catat Tanggalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Trisula International Tbk (TRIS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru