STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), emiten pengembang kawasan industri dan real estate, konstruksi, dan perhotelan menargetkan pendapatan konsolidasi naik 23% menjadi Rp5,6 triliun dan laba bersih meningkat 182% menjadi Rp500 miliar pada 2024.
Erlin Budiman, VP Head of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, mengatakan optimis bahwa penjualan kawasan industri meningkat hingga akhir 2024. “Kami optimis tiga bisnis utama SSIA akan berkinerja sangat baik pada tahun 2024, khususnya dalam penjualan lahan industri yang menunjukkan siklus naik dibandingkan dengan tahun 2010-2011,” katanya dalam Public Expose LIVE 2024 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/8/2024).
Erlin mengemukakan, SSIA menaikkan target pemasaran pada 2024, untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektar menjadi 184 hektar (Rp2,2 triliun dalam nilai penjualan). “Dengan asumsi pemasaran tersebut tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi SSIA diperkirakan meningkat sekitar 23% menjadi Rp5,6 triliun, dengan laba bersih naik sekitar 182% menjadi Rp500 miliar,” katanya.
Sepanjang semester I 2024, pendapatan konsolidasi SSIA tercatat Rp2,342 triliun. Hasil ini naik 27,4% dari pendapatan konsolidasi SSIA sebesar Rp1,838 triliun di semester I 2023. Peningkatan ini terutama didorong oleh pendapatan konstruksi yang meningkat 29,4% (Rp364,2 miliar), sementara pendapatan dari segmen properti dan perhotelan SSIA meningkat masing-masing sebesar 10,8% dan 28,0% (Rp27,6 miliar dan Rp111,3 miliar).
Erlin juga menjelaskan, EBITDA SSIA naik 56,0% menjadi Rp286,9 miliar pada semester I 2024 dari Rp183,9 miliar pada semester I 2023, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 57,9% (Rp23,7 miliar) dan EBITDA perhotelan sebesar 47,2% (Rp46,2 miliar).
Sementara itu, laba bersih konsolidasi SSIA pada semester I 2024 mencapai Rp105,6 miliar (dari rugi bersih pada semester I 2023 sebesar Rp51,2 miliar). Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pengambilan saham SSIA dan saham baru SCS kepada PT Puri Bumi Lestari dengan total Rp3,099 triliun.
Erlin menambahkan, pada bulan Juni 2024, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SSIA telah menyetujui rencana untuk menjual sebagian saham perusahaan di PT Suryacipta Swadaya kepada investor dan penerbitan saham baru oleh PT Suryacipta Swadaya.
Pada RUPSLB, SSIA juga menandatangani Akta Jual Beli Saham dan Akta Keputusan Pemegang Saham PT Suryacipta Swadaya (SCS), untuk penerbitan Saham Baru dengan nilai total Rp3,1 triliun kepada PT Puri Bumi Lestari (PBL).
Perseroan memproyeksikan pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA melalui Subang Smartpolitan masih bergantung pada pemain global di bidang manufaktur, teknologi, dan lembaga R&D.
“Dalam jangka panjang, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan SSIA melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi, yang semuanya akan berkontribusi signifikan terhadap recurring income SSIA,” tutup Erlin. (*/yan)